Mohon tunggu...
Iden Ridwan
Iden Ridwan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang hamba sahaya, hanya itu saja.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Izinkan Aku untuk Mencintaimu

9 Oktober 2024   20:39 Diperbarui: 9 Oktober 2024   21:28 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Aku tahu ini mungkin terlalu berani. Tapi izinkan aku berbicara, walau dengan kata-kata yang sederhana, tanpa perhiasan metafora yang berlebihan. Aku ingin mencintaimu, apa adanya, tanpa perlu mengemasnya dengan janji-janji manis yang mungkin tak bisa kupenuhi. Cinta, bagi sebagian orang, adalah mimpi yang indah. Namun bagiku, cinta adalah langkah kecil menuju sesuatu yang lebih besar dari diriku sendiri.

Aku tidak akan berbicara tentang cinta yang mendebarkan atau tentang jantung yang berdegup kencang . Itu bukan tentang apa yang kualami. Cinta bagiku adalah ketenangan yang datang setelah hari yang panjang. Seperti ketika pulang ke rumah, menutup pintu, dan mendapati ada seseorang yang menunggumu dengan sabar, tanpa banyak kata-kata. Hanya kehadiran yang terasa cukup.

Izinkan aku mencintaimu, dengan cara yang mungkin tampak biasa. Aku tak akan menjanjikan langit biru atau keajaiban yang tak nyata. Aku akan mencintaimu dalam keheningan malam, ketika yang tersisa hanyalah lampu-lampu jalan yang sepi. Ketika semua orang telah tertidur, aku akan ada di sana, di sampingmu, meski dalam diam.

Aku ingin mencintaimu dengan perlahan, seperti langkah-langkah kecil di pagi hari ketika dunia masih terjaga. Tak perlu terburu-buru, tak perlu dikejar. Setiap momen bersamamu adalah seperti merangkai sebuah puzzle, potongan demi potongan, hingga akhirnya kita bisa melihat gambaran utuh.

Aku tak punya puisi yang indah atau lagu yang bisa kunyanyikan untukmu. Aku hanya punya detik-detik yang akan kulewati bersamamu, satu demi satu. Dan dalam setiap detik itu, aku ingin kau tahu bahwa aku mencintaimu dengan cara yang mungkin tak selalu terlihat, tapi selalu terasa.

Cintaku bukanlah api yang menyala-nyala, tapi lebih seperti air yang tenang, yang selalu ada, mengalir tanpa henti. Aku tidak akan membanjirimu dengan kata-kata indah, namun aku akan selalu berada di dekatmu, menenangkanmu ketika hidup terasa berat, mengalir di sisimu tanpa pernah meninggalkan.

Izinkan aku mencintaimu dengan caraku sendiri. Tak perlu muluk, tak perlu hebat. Aku hanya ingin ada di sana, mendengarkan ceritamu di akhir hari, atau mungkin hanya duduk bersamamu tanpa perlu banyak bicara. Karena dalam pandanganku, bukanlah soal membuktikan sesuatu. Cinta adalah kehadiran, yang sederhana.

Jadi, izinkan aku mencintaimu. Hari ini, Esok, dan Selamanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun