Mohon tunggu...
Iden Ridwan
Iden Ridwan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang hamba sahaya, hanya itu saja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keadilan Gender dalam Konteks Modern: Mengukur Keberhasilan Feminisme di Abad ke-21

22 September 2024   20:27 Diperbarui: 22 September 2024   20:31 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by roya ann miller on Unsplash   

Perjuangan menuju keadilan gender telah menjadi salah satu isu yang paling signifikan dalam sejarah sosial-politik modern. Feminisme, sebagai gerakan yang mengadvokasi kesetaraan gender, telah mengalami perkembangan yang dinamis sejak kemunculannya pada abad ke-19. Pada abad ke-21, feminisme terus memperluas cakupannya, mencakup isu-isu yang lebih kompleks, termasuk kekerasan berbasis gender, ketimpangan ekonomi, representasi politik, dan hak-hak reproduksi. Namun, meskipun berbagai kemajuan telah dicapai, pertanyaan mengenai keberhasilan feminisme dalam mewujudkan keadilan gender secara universal masih relevan untuk didiskusikan.

Artikel ini akan mengkaji perkembangan feminisme di abad ke-21, mengukur pencapaian gerakan ini dalam konteks modern, serta mengeksplorasi tantangan-tantangan yang masih dihadapi. Selain itu, artikel ini akan membahas apakah feminisme saat ini telah berhasil menciptakan keadilan gender yang substansial dan merata.

1. Perkembangan Feminisme di Abad ke-21

Feminisme di abad ke-21 tidak lagi berfokus hanya pada perlawanan terhadap diskriminasi gender di sektor formal, seperti hak suara atau hak untuk bekerja. Kini, gerakan feminis mencakup berbagai dimensi yang lebih luas, termasuk isu-isu yang berkaitan dengan keragaman rasial, identitas gender, dan hak-hak LGBTQ+. Ini menandai transisi dari apa yang dikenal sebagai feminisme gelombang kedua ke feminisme gelombang ketiga dan seterusnya, di mana gerakan ini semakin inklusif dan interseksional dalam pendekatannya .

Pada abad ke-21, feminisme berusaha mengatasi ketidakadilan yang bersifat multidimensi, seperti ketimpangan ekonomi, kekerasan seksual, dan representasi perempuan dalam media serta politik. Isu-isu ini menunjukkan bahwa feminisme modern bergerak melampaui tuntutan kesetaraan formal menuju kesetaraan substantif yang berusaha menghapus hambatan struktural yang dihadapi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan .

2. Pencapaian Utama Feminisme di Abad ke-21

Berbagai indikator menunjukkan bahwa feminisme telah mencapai kemajuan signifikan di abad ini. Di sektor politik, peningkatan representasi perempuan di lembaga-lembaga legislatif dan eksekutif di berbagai negara merupakan salah satu pencapaian penting. Data dari Inter-Parliamentary Union (IPU) menunjukkan bahwa jumlah perempuan di parlemen meningkat dari 11,3% pada tahun 1995 menjadi 25,5% pada tahun 2020 . Hal ini menunjukkan bahwa feminisme telah berhasil mendorong kebijakan afirmatif yang mendukung representasi perempuan dalam pengambilan keputusan politik.

Dalam bidang ekonomi, feminisme berkontribusi terhadap pengurangan kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan. Menurut laporan World Economic Forum pada tahun 2022, kesenjangan upah global antara gender menurun sebesar 68,1%, meskipun angka ini masih jauh dari kesetaraan penuh . Upaya feminisme untuk meningkatkan kesadaran tentang diskriminasi gender di tempat kerja telah menghasilkan berbagai kebijakan yang mendukung kesetaraan upah dan peningkatan peluang kerja bagi perempuan.

Selain itu, feminisme abad ke-21 telah berhasil mendorong pergeseran sosial dalam hal persepsi publik terhadap kekerasan berbasis gender. Kampanye global seperti #MeToo telah memperkuat kesadaran dan advokasi terhadap pelecehan dan kekerasan seksual, yang mengarah pada reformasi hukum di berbagai negara untuk melindungi korban .

3. Tantangan yang Masih Dihadapi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun