Mohon tunggu...
Iden Ridwan
Iden Ridwan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang hamba sahaya, hanya itu saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perihal Kecewa

13 Februari 2024   04:36 Diperbarui: 13 Februari 2024   05:47 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudikah engkau membaca syair yang hamba tulis?

Syair yang ditulis menggunakan darah yang engkau keluarkan dari hati yang penuh amarah,

Sebab hati kecewa melihat kenyataan bahwa engkau tak lagi mencinta,

Sudikah engkau membaca syair yang hamba tulis?

Dengan pena darah, hati ini menuang keluh kesah,
Dari dalam rongga dada, amarah bergema merajai,
Hingga menulis cerita, kepedihan tak tertahankan.

Sebab hati ini terperangkap dalam kecewa,
Melihat kenyataan yang menusuk jiwa,
Engkau tak lagi mencinta, seperti reruntuhan cinta yang hancur.

Namun, biarkanlah puisi ini menjadi teman,
Mengajakmu berjalan di koridor kenangan,
Bersama bayangan-bayangan masa lalu yang terluka.

Apakah kau sudi melangkah dalam kata-kata,
Menggenggam erat arti setiap bait,
Ataukah engkau bersembunyi di balik duka?

Meski hati ini pilu, puisi tetap mengalir,
Dalam riak-riak kata, mencari makna cinta yang hilang,
Sungguh, hanya engkau yang mampu membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun