Mohon tunggu...
Iden Ridwan
Iden Ridwan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang hamba sahaya, hanya itu saja.

Selanjutnya

Tutup

Book

Bagaimana Ketekunan Bisa Mengubah Hidup Anda?

1 Januari 2024   23:31 Diperbarui: 1 Januari 2024   23:34 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Apakah Anda pernah merasa tidak cukup berbakat untuk mencapai impian Anda? Tahukah Anda bahwa orang-orang yang paling sukses di dunia tidak selalu yang paling berbakat, tetapi yang paling tekun? Inilah misteri di balik kesuksesan yang akan kita ungkap melalui pembelajaran dari buku "Grit" oleh Angela Duckworth.

Dalam perjalanan mencari makna dan keberhasilan, seringkali kita terjebak dalam anggapan bahwa bakatlah yang menjadi kunci utama. Namun, apakah kita pernah mempertimbangkan bahwa mungkin, ketekunanlah yang sebenarnya membedakan yang luar biasa dari yang biasa? Mari kita telaah bersama bagaimana "Grit" mengajarkan kita tentang kekuatan ketekunan sebagai pilar utama pencapaian.

Bayangkan Thomas Edison yang tidak hanya memiliki bakat dalam menemukan hal-hal baru, tetapi juga menunjukkan ketekunan luar biasa dengan mencoba ribuan eksperimen sebelum menemukan bola lampu yang berhasil. Begitu pula J.K. Rowling, yang, meskipun dihadapkan pada banyak penolakan, tetap tekun mengejar mimpinya menjadi penulis terkenal. Ketekunan mereka melebihi bakat alamiah, membuktikan bahwa gairah dan tekad untuk terus berkembang adalah kunci sejati menuju keberhasilan.

Duckworth menyatakan bahwa ketekunan bukan hanya tentang mempertahankan tujuan tingkat tinggi, melainkan juga tentang memiliki minat, latihan, tujuan, dan harapan. "Tanpa minat, ketekunan tidak mungkin ada," tulisnya. Latihan yang disengaja adalah aktivitas yang paling kuat untuk meningkatkan keterampilan, dan tujuan memberikan makna pada perjuangan kita. Harapan, bagaimanapun, adalah aspek ketekunan yang paling dekat dengan optimisme.

Salah satu aspek penting tentang ketekunan adalah fokus pada satu tujuan tingkat tinggi sebagai panduan utama bagi semua tujuan lainnya. Meskipun fleksibel, memiliki tujuan tingkat tinggi memberi arah pada gairah dan ketekunan kita. Duckworth memberi contoh, "Tujuan adalah gagasan bahwa apa yang kita lakukan penting, bukan hanya bagi kita, tetapi juga bagi orang lain." Namun, dia juga memperingatkan bahwa terkadang kita perlu menyerah pada tujuan tingkat rendah jika itu membuka pintu bagi tujuan yang lebih tinggi dan lebih bermakna.

Untuk mencapai ketekunan, kita tidak hanya perlu fokus pada usaha individual, tetapi juga pada budaya di sekitar kita. Budaya, menurut Duckworth, adalah norma dan nilai-nilai yang membentuk identitas kita. Oleh karena itu, kita perlu memilih budaya yang memotivasi kita untuk maju. Jadi, selain mengembangkan ketekunan pada diri sendiri, kita juga perlu memperhatikan budaya di tempat-tempat yang kita pedulikan, seperti keluarga, sekolah, atau tempat kerja.

Bagaimana kita bisa mengembangkan ketekunan dalam kehidupan sehari-hari? Pertama, identifikasi minat Anda. Temukan sesuatu yang Anda sukai dan ingin terus pelajari. Lakukan latihan yang disengaja untuk meningkatkan keterampilan Anda. Tetapkan tujuan yang memberikan makna pada perjuangan Anda. Dan terakhir, percayalah bahwa Anda dapat mengatasi tantangan dan mengubah situasi menjadi lebih baik.

Dengan memahami, mengasah, dan mempertahankan ketekunan, kita dapat meraih pencapaian luar biasa dalam perjalanan hidup kita. Mari kita buka mata kita terhadap fakta bahwa ketekunan, lebih dari bakat, adalah kunci sejati menuju keberhasilan yang berkelanjutan. Dengan gairah dan tekad, kita dapat mengubah hidup kita, mengikuti jejak tokoh-tokoh inspiratif yang membuktikan bahwa ketekunan adalah kekuatan yang mampu merubah takdir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun