Seperti biasanya, sehari sebelum Ramadhan di Indonesia itu diisi oleh makan-makan bersama dan saling maaf memaafkan (Disebut Munggahan). Nah, suatu saat Malih bin Juki(MBJ)Â sedang munggahan bersama anggota lainnya, termasuk Nasar si Udin(NSU)Â ikut munggahan. Setelah mereka kenyang, barulah mereka saling memaafkan, dan suatu saat NSU akan sungkem ke MBJ.
NSU: Pak, maafkan saya. Saya telah melakukan penyelewengan biaya wisma Atlet dan pembelotan partai saya.
MBJ: Saya maafkan kamu, nak. Lain kali jangan gitu lagi, ya nak!
NSU: Ya, pak. Saya berjanji. Dan, saya bawa oleh-oleh dari luar negeri. Ini, pak! (Sambil menyerahkan bungkusan yang masih tertutup kado)
MBJ: Oh makasih, nak. Tak usah repot-repot.
NSU: Gak usah sungkan.
Setelah itu, acara munggahan selesai. MBJ kembali ke rumah dinasnya dan membuka isinya. MBJ marah besar ketika dibukanya bingkisan dari NSU. Rupanya, bingkisan itu adalah Promag.
MBJ: Kampret tu anak, saya tak maafkan kamu, nak! Saya tak memiliki penyakit maag!
Lalu, si satpam MBJ membawakan bingkisan itu kepada tuannya.
Satpam: Daripada tuan marah-marah, lebih baik ada bingkisan yang lebih bagus lho.
MBJ: Coba kemarikan!