amaku Anissa,aku dari keluarga biasa saja. Aku tinggal bersama tante ku bersama keluargaku juga,dulunya aku anak yang selalu minta apa apa ke ayah aku,tanpa berpikir kalau ayahku susah payah mencari uang untuk kebutuhan keluarganya yang banyak.Â
Suatu hari saat aku ingin kesekolah,ayahku mengantarku dari bekasi menuju jakarta. Tapi yang membuat aku heran kenapa ayahku harus ke Jakarta pusat dulu bukan langsung ke jakarta selatan tempat dimana aku bersekolah. Aku bertanya,dan ayah aku menjawab "sebentar ya,ayah antar paket dulu".
Awalnya aku hanya mengiyakan saja aku pikir itu tidak lama,ternyata perjalanan yang sangat jauh dan udara yang sangat panas membuat aku lelah,aku ingin mengeluh tetapi ketika aku melihat ayahku yang sedang mengendarai motor,aku tidak jadi mengeluh karena aku tau ayahku pasti lebih lelah daripada aku yang hanya duduk.Â
Setelah beberapa jam dijalan,ayahku berhenti disebuah gedung besar ayahku berkata "sebentar ya,ayah antar paket dulu" aku bingung kenapa ayah harus antar paket,setelah ayahku selesai dia berkata lagi "kerjaan ayah yang biasa sepi,jadi sekarang ayah kerja anterin barang" disitu aku ingin menangis membayangkan betapa lelahnya ayahku,yang harus pergi dari satu tempat ke tempat lain dengan cuaca panas terkadang hujan.
Aku hanya diam saat itu,tiba tiba ayahku tersenyum dan berkata lagi "kamu haus gak? mau minum apa? kamu kesekolah telat gak apa?" dan aku menjawab "iya haus,gak apa cuman anter surat sebentar kok"
Dari situ aku berpikir sebelumnya aku selalu bersikap tidak baik,meminta sesuatu tanpa memikirkan ayahku. Aku ingin berterimakasih,dan ingin mengucapkan bahwa ayahku hebat.Â
Dan setelah itu aku berjanji kepada diriku sendiri,aku harus menjadi anak pintar dan sukses untuk membahagiakan ayah dan ibuku nanti.Â
Ayah terimakasih untuk kerja kerasnya. Selamat Hari Ayah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H