IDE DIGITAL – Belakangan ini nama Heartbleed kian populer di dunia virtual dan di kalangan pengguna internet. banyaknya pemberitaan tentang bug Heartbleed justru membuat banyak orang bingung memahami apa itu Heartbleed.
Para peneliti dari Google menemukan Heartbleed Bug yang merupakan salah satu kelemahan keamana internet yang paling serius dalam beberapa tahun belakangan ini. Sejumlah situs dan komputer pengguna terancam mengalami pembobolan keamanan.
Menurut sebuah laporan yang diambil dari bug Heartbleed kabarnya telah diketahui oleh NSA (National Agnecy Security) sejak dua tahun lalu. Bahkan beredar kabar jika NSA menggunakan bug ini untuk mendapatkan password dan informasi dasar untuk operasi peretasan. Tapi menurut NSA sendiri itu semua tidak benar, jika mereka telah menggunakan bug itu untuk mendapatkan informasi.
Ada 20.000 situs rentan pada serangan Heartbleed
Heartbleed menyerang standar enkripsi OpenSSL yang menyimpan sejumlah data dan informasi sensitif yang dilindungi dalam jangkauan luas. OpenSSL ini digunakan pada hampir pada semua situs besar di internet seperti Facebook, Google, Twitter, dan Yahoo.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh perusahaan informasi keamanan Sucuri, sekitar 20.320 website diketahui masih rentan pada bug ini. Hasi ini didapat dari pemeriksaan Sucuri pada 1 juta website terpopuler di Alexa.
Chief Technology Officer Sucuri, Daniel Cid, ketika timnya mengunjungi situs yang kurang populer [dan yang lebih kecil], jumlah server yang belum ditambal masih tumbuh naik 2 persen. Dalam sepekan terakhir, Sucuri juga menemukan lebih dari 48.000 serangan dirancang untuk mengambil keuntungan dari celah Heartbleed.
Untuk mengetahui situs Anda terkena Heartbleed atau tidak, silakan klik di sini https://filippo.io/Heartbleed/
Heartbleed juga serang Android
Menurut data dari The Guardian, sekitar 50 juta smartphone Android masih rentan terhadap Bug Heartbleed. Menurut data yang dipublikasikan oleh Google, sistem operasi Android 4.1 telah dipakai di 34 persen perangkat berbasis platform tersebut.
Jumlah smartphone yang menjalankan sistem operasi Android 4.1 diperkirakan sekitar 50 juta unit, dan 4 juta di antaranya berada di Amerika Serikat.