Mohon tunggu...
Nurul Wahyuningsih
Nurul Wahyuningsih Mohon Tunggu... Guru - Menebar kebaikan kepada anak-anak bangsa

Jangan sampai menengok apa yang terjadi pada masa lalu. Teruslah berjalan mengejar waktu. Sampai saatnya kan tiba. Kita akan dipertemukan kembali. Hidup hanya labuhan persinggahan , Mampir untuk menoreh kebaikan pada hal yang positif harus kita tegakkan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anak Mulai Jenuh di Rumah ?

6 April 2020   18:12 Diperbarui: 6 April 2020   18:10 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sudah hampir tiga pekan kita masyarakat Indonesia, dan hampir seluruh dunia memberlakukan karantina. Bahkan ada beberapa negara yang memberlakukan lockdown. Akibat penyebaran virus corona yang tidak bisa dikendalikan. Dan untuk mengantisipasi itulah Indonesia menghentikan  seluruh aktivitas di sekolah untuk dikerjakan di rumah. 

Dari mulai TK, SD,SMP,SMA/SMK dan seluruh perguruan tinggi. Jadi aktivitas pembelajaran yang biasanya ada pertemuan antara guru dan siswa di sekolah diubah menjadi di rumah saja.Dan tetap ada komunikasi antara guru dan siswa. Walaupun di dunia maya. 

Semula Dinas pendidikan hanya menargetkan libur 14 hari. Namun karena kasus penyebaran virus corona semakin melebar dan semakin banyak dan tak terkendali apabila dibiarkan. Maka dinas pendidikan memperpanjang masa belajar di rumah  sampai tanggal 11 April 2020.  Bahkan mungkin sampai setelah lebaran. Jika virus ini masih membahayakan untuk masyarakat yang berada di ruang terbuka. Namun kita tetap berharap musibah ini segera berakhir. Dan kita bisa menyongosong ramadhan yang sebentar lagi akan tiba.

Setelah melewati beberapa hari atau hampir tiga minggu di rumah. Anak-anak tetap harus belajar di rumah dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya. Untuk anak-anak SMP dan SMA mungkin bisa mengerjakan tugas-tugasnya lewat online. Lewat Google classroom, quipper school, ataupun lewat Whatsapp. Mungkin seminggu masih berlanjut dan senang-senang saja belajar di rumah. Namun setelah beberapa hari kemudian muncullah kebosanan. Tidak  mau mengerjakan tugas, dan tidak pernah lagi bergabung dalam kelas online.

Beberapa orang tua  mengatakan bahwa apa yang dilakukan ketika anak-anak mulai bosan di rumah terus, dan mulai jenuh mengalami masa-masa seperti ini. Rata-rata mereka mengatakan selalu mengerjakan  tugas-tugas  di rumah secara gotong royong. Tak jarang orang tua juga menyiapkan aktivatas baru, yang tidak pernah mereka lakukan sebelumnya. Misalnya,  main bola bekel, main karet , petak umpet dan lain sebagainya. 

Ada juga yang membangun komunikasi antara orang tua dan anak . ini juga banyak dilakukan orang tua murid. Apalagi ketika para orang tua ini yang sehari-harinya sibuk  bekerja. Pulang sudah larut malam sehingga hampir tidak pernah tahu tentang situasi belajar anak-anaknya ketika di rumah. Ini juga  sangat bagus sebenarnya jika benar-benar diterapkan. Orang tua akan banyak belajar, bagaimana cara mendampingi anak-anak selama belajar di rumah.Orang tua juga akan tahu kesulitan belajar anak - anak dalam beberapa materi tertentu. 

Sebenarnya dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang semakin maju ini, bukan hal yang sulit mencari aktivitas anak yang positif selama di rumah. Bahkan banyak sekali yang perlu dilakukan selain main game online untuk mengisi kejenuhan. Jika orang tua melek teknologi, cobalah untuk berselancar di dunia maya dengan aktivitas yang positif. Dan mungkin  selama ini sudah banyak dilakukan oleh mereka-mereka yang senang bergelut di dunia IT. Bahkan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi itu dengan mengeruk materi yang sangat menguntungkan. 

Kita lihat banyak anak-anak muda di Indonesia yang kreatif di dunia  maya ini. Dengan membuat konten-konten  kegiatan mereka yang positif di youtube . Kita pasti pernah dengar Atta Halilintar yang subcribenya terbesar di Asia. Mereka yang tadinya bukan siapa-siapa sekarang menjadi terkenal dan mungkin menjadi milyader termuda di Indonesia. Bahkan semua saudara-saudaranya yang masih kecil- kecil itu banyak sekali membuat konten-konten yang subcribenya rata-rata di atas satu juta. 

Selain itu coba kita perkenalkan kepada anak-anak kita bagaimana kita bisa menulis di dunia maya dan menyimpannya dalam sebuah blog, wordpress atau wattpad. Isi dengan catatan tentang materi-materi pelajaran atau tugas-tugas yang sudah dikerjakan bisa juga disimpan di situ. Jika anak kita suka menulis puisi atau menulis cerpen, bisa juga di isi dengan puisi-puisi mereka ataupun cerpen-cerpen mereka di dalamnya. 

Dan tulisan-tulisan anak-anak tentang apapun itu bisa disimpan di blog, wordpress ataupun wattpad yang sudah mereka miliki. Jika mereka suka menggambar /melukis, maka akan semakin bagus lagi  isinya karena semakin beragam. Ada puisi, cerpen, lukisan dan tulisan-tulisan anak-anak kita yang lainnya. Nanti suatu saat mereka  tunjukkan kepada guru-gurunya, pasti mereka akan bangga. Apalagi karya-karyanya dibaca oleh banyak orang. linknya  bisa dibagikan kepada teman-temannya ataupun saudara-saudaranya .Orang tua pasti akan bangga mempunyai anak yang gemar menulis. Karena kebiasaan menulis ini anakpun akan semakin gemar membaca untuk mencari contoh-contoh tulisan yang baik.

Bagaimana dengan bentuk tulisannya. Bagaimana dengan ejaannya dan hubungan antar kalimatnya ? Tentang hal ini tidak usah kita risaukan apakah tulisan itu nyambung apa tidak. Yang penting anak mau menulis. Jangan dilihat bentuk tulisannya ataupun ejaannya yang salah. Hal itu butuh waktu lama dan proses untuk belajar lagi. Dan jika tulisannya bentuk cerita pendek. Biarkan saja mereka menulis dengan cerita yang ada di benaknya. Biasanya anak-anak menceritakan kejadian-kejadian yang pernah dialami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun