TURBULENCE KEDUA KABINET JOKOWI:
Untuk yang kedua kalinya Kabinet pemerintahan Jokowi-JK mengalami turbulence, goncangan dahsyat perekonomian yang menjadi hambatan atau perlambatan jalannya pemerintahaan Indonesia. Sehingga suka atau tidak suka menteri dengan prestasi raport merah harus di copot.
Seperti Karir menteri ignatius Jonan harus berhenti pada tanggal 27 Juli 2016, setelah publik marah, karena pernyataannya menyikapi peristiwa Brexit; Pintu Tol Brebes exit Timur memakan korban tak kurang 18 orang meninggal dunia, akibat panjangnya antrian mencapai 40 Jam lamanya.
Khusus dibidang penerbangan, Jonan meninggalkan seabrek masalah yang tak kunjung usai, diantaranya:
1. kebijakan atas penutupan rute Halim Jogjakarta bagi operator Batik Air, hingga kini tak berujung dengan kepastian;
 2. Pemberlakuan kebijakan buka tutup bagi perusahaan Go jek dan perusahann transportasi online;
 3. Sama halnya pembekuan sementara izin perusahaan PT Jas(perusahaan ground handling dibandara);
 4. Pembekuan sementara beberapa rute Lion Air, yang justru mejadikan harga tiket ekonomi melambung tinggi dan meresahkan pengguna Jasa transportasi kelas menengah ke bawah.
Sederet prestasi buruk Menteri Jonan dibidang Transportasi Penerbangan, tidak termasuk dan terbilang banyaknya peristiwa kecelakaan pesawat udara semenjak menakodai Menteri Perhubungan.
Tampak jelas kelemahan Menteri Jonan dibidang Penerbangan, karena dari semua produk kebijakan yang diterbitkan, banyak menimbulkan ketidak pastian bagi operator dan pengguna jasa transportasi udara.
Selajutnya Jonan sendiri tidak memahami airline industries secara keseluruhan, hingga produk-produk hukum dilingkup airlines itu sendiri.
Kini, publik dan para pengguna transportasi Udara menanti kebijakan dan terobosan baru Budi Karya Sumadi, tak kurang dari para Operator sebagai owener airlines yang menjadi mitra Menteri Perhubungan , berharap-harap cemas terhadap Budi Karya Sumadi apa dan bagaimana terobosannya nanti...?
Siapa Budi Karya Sumadi ? Mantan Direktur Angkasa Pura 2, yang berlatar teknokrat dibidang Sipil memiliki pengalaman diberbagai perusahaan Konstruksi, yang jauh dari dunia transportasi. sehingga menjadi tanda tanya bagi para operator dan para pengguna transportasi Udara?
Namun Budi Karya Sumadi telah memiliki pengalaman singkat saat di PT Angkasa Pura 2, yang sudah banyak bersentuhan dengan para operator dan pemilik airlines.