Pernahkah kita mengamati aktivitas anak-anak saat bermain dengan teman sebaya? Tentunya pernah, baik di taman bermain, lingkungan rumah atau di sekolah. Sebagai guru di sekolah dasar memantau peserta didik saat beristirahat sangatlah penting, hal ini bertujuan untuk mengetahui karakter yang dimiliki oleh peserta didik melalui pengamatan saat beraktivitas di luar kelas.
Waktu istirahat bagi peserta didik khususnya di sekolah dasar merupakan waktu yang ditunggu-tunggu. Ditunggu bukan untuk diam karena lelah setelah beberapa jam duduk di kelas, namun mereka ingin segera bermain dengan teman baik satu kelas ataupun teman di satu sekolah. Dalam permainan tersebut terlihat peserta didik berbaur dengan teman-teman dari kelas kelas lain. Tampak mereka berlari-lari, bermain bola, bentengan ada juga yang duduk manis menikmati bekal makanan yang dibawa dari rumah sambil bercengkerama dengan teman-temannya.
Para peserta didik putra lebih senang bermain bola, saling berkejaran, sedangkan siswa putri cenderung bermain permainan tradisional antara lain bentengan, dampu bulan, damdas atau permainan tradisional lain. Peserta didik bermain bersama saling tertawa dan bersendau gurau.Â
Mereka bermain tanpa memperdulikan latar belakang teman sepermainan mereka. Mereka tidak mencari informasi darimana asal mereka, apa agama yang dianut, dan dari kondisi lingkungan keluarga yang bagaimana. Dalam pikiran mereka yang ada adalah bertemu teman agar dapat bermain bersama.Â
Pemandangan di atas menggambarkan bahwa dari kecil mereka sudah dapat hidup berdampingan tanpa mempertanyakan perbedaan yang ada. Mereka dapat bermain dengan siapa saja tanpa melihat perbedaan ras, suku, agama, atau budaya dari masing-masing peserta didik. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran orang tua dan guru terutama pengenalan makna keberagaman yang ada di lingkungan sekitar mereka.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan keberagaman? Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia Istilah keberagaman ini berasal dari kata dasar "ragam", memiliki arti macam, jenis, warna, corak, dan tingkah laku. Dalam kamus tersebut ragam ini berarti sesuatu yang memiliki jenis, warna, atau corak yang berbedabeda dan hidup bersama di suatu kehidupan nyata . Di kota besar, khususnya di Jakarta yang merupakan kota multikultur tak dapat dipungkiri banyak sekali struktur kebudayaan yang dibawa dari daerah masing-masing.
Dalam menghadapi perbedaan tersebut orang tua dan guru juga memiliki kewajiban untuk memberikan contoh positif dalam menyikapi keberagaman yang ada. Sikap menghormati dan menghargai berbagai keragaman yang ada sehingga anak akan mengikuti. Sebaliknya jika anak berada dalam lingkungan orang dewasa yang intoleransi maka mereka akan tumbuh dan berkembang sama dengan orang dewasa yang dilihatnya.
Pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa anak-anak lebih mudah untuk dibentuk? Ini tidak terlepas dari teori tabularasa, menurut teori tabularasa bahwa anak yang baru dilahirkan itu dapat diumpamakan sebagai kertas putih yang belum ditulisi ( a sheet ot white paper avoid of all characters). Sebagaimana kertas kosong yang putih bersih hanya dapat dibentuk sekehendak pendidiknya, baik itu orang tua di rumah ataupun guru di sekolah. Pendapat tersebut oleh John Locke dapat disebut juga empirisme, yaitu segala kecakapan dan pengetahuan manusia itu timbul dari pengalaman (empiri) yang masuk melalui alat indra.
Maka perlu penegasan kembali bahwa tugas guru dan orang tua sepatutnya mengarahkan dan memberikan penebalan terhadap nilai-nilai yang akan dikembangkan yaitu nilai-nilai karakter yang menjadi dasar dalam berkehidupan.Â
Pembentukan karakter sejak usia dini merupakan hal utama dan pertama yang jika ditanamkan dengan baik dan benar akan tetap melekat sampai kelak mereka dewasa. Sekali lagi peran orang tua dan guru sangatlat penting untuk membentuk generasi muda yang berkarakter, yang selalu menghargai perbedaan yang ada karena mereka mengetahui bahwa Indonesia itu berbineka, Indonesia itu beragam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H