Mohon tunggu...
IDA WATI
IDA WATI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bagaimana Pengaruh Ajaran Agama terhadap Sikap Moral Remaja?

7 Juni 2017   16:06 Diperbarui: 7 Juni 2017   16:09 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Baiklah dalam tulisan saya kali ini, saya akan menulis tentang realita yang terjadi pada saat ini tentang sikap remaja dan bagaimana solusinya.

Remaja pada dasarnya sangat labil dalam sebuah pergaulan,kemampuan berfikir pada remaja pun sangat berkembang karena mereka mulai melihat adanya kejanggalan dan ketidakseimbangan antara yang mereka percayai dahulu dengan kenyataan yang ada di sekitarnya. Mereka lalu merasa perlu mempertanyakan dan merekonstruksi pola pikir dengan "kenyataan" yang baru. Perubahan inilah yang seringkali mendasari sikap "pemberontakan" remaja terhadap peraturan atau otoritas yang selama ini diterima.Konflik nilai dalam diri remaja ini lambat laun akan menjadi sebuah masalah besar, jika remaja tidak menemukan jalan keluarnya.

Agama merupakan salah satu kepercayaan yang harus di taati dan dipatuhi sehingga ketika remaja ingin melakukan perilaku penyimpangan atau perbuatan yang tidak sesuai dengan norma.

Peranan orangtua atau pendidik sangat besar dalam memberikan alternatif jawaban dari hal-hal yang dipertanyakan oleh putra-putri remajanya. Orangtua yang bijak akan memberikan lebih dari satu jawaban dan alternatif supaya remaja itu bisa berpikir lebih jauh dan memilih yang terbaik. Orangtua yang tidak mampu memberikan penjelasan dengan bijak dan bersikap kaku akan membuat sang remaja tambah bingung. Maka dari itu agama menjadi landasan yang kuat terhadap sikap moral pada remaja karena agama merupakan salah satu solusi dari kenakalan remaja.

Jadi sangat besar pengaruh ajaran agamass dalam meningkatkan dan mempertahankan sikap moral jadi sangat perlu menanamkan ajaran agama terhadap remaja-remaja, sebagai pembatas atau tameng dalam berprilaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun