Mohon tunggu...
Ida Tulaini Nasution
Ida Tulaini Nasution Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Riau/

Ida Tulaini Nasution, lahir di M. Basung, 20 Juli 2003. Pada tahun akademik 2022—2023, Ia melanjutkan studi pada strata satu Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau melalui jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), Sebelum berkuliah ia menempuh pendidikan di SMAN 4 DUMAI. Hobi saya berenang, bermain voli, traveling dan membaca buku. Ia pernah menjadi pemakalah prosa fiksi pada acara Seminar Sastra pada tahun 2023. Ia pernah menjadi Bendahara Pelaksana dalam Seminar Kewirausahaan 2023. Ia pernah menjadi Bendahara Pelaksana pada Seminar Sastra 2023. Ia bersama tim pernah mendapatkan juara 2 volly putri se- Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Ia pernah mengikuti ajang pemilihan Duta Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada tahun 2022. Ia mendapatkan Beasiswa Prestasi Pemerintah Provinsi Riau pada tahun 2023. Tahun 2024 menjadi salah satu mahasiswa PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4) Kontak: Hp/WA : +62 81278623450 Email : +ida.tulaini3190@student.unri.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi: Review Film Dokementer Bebenjangan

28 Februari 2024   19:15 Diperbarui: 28 Februari 2024   19:51 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hallo semuanya

Siapa yang tak kenal dengan salah satu program MBKM yang super duper asikk ini?! Pastinya teman teman semua udah tau dong mengenai PMM.

Perkenalkan saya Ida Tulaini Nasution dari universitas Riau yang merupakan salah satu mahasiswi PMM 4 di universitas pendidikan Indonesia.

Kali ini Modul Nusantara kami nonton bareng bersama kelompok Reak dan sutradara filmnya langsung

Berikut hasil review film dokumenter menurut aku yaa teman teman

Sinopsis:
"Bebenjangan" adalah sebuah film dokumenter yang mengangkat kisah tentang seni budaya Bejang dari daerah Ujung Berung, Bandung Timur, Jawa Barat. Film ini menyoroti sejarah dan perkembangan seni Bejang sejak abad ke-19 hingga ke-20, serta menampilkan atraksi langsung dari masyarakat yang masih mempertahankan tradisi tersebut.

Analisis Konten:
Film ini berhasil memberikan gambaran mendalam tentang seni budaya Bejang, termasuk aspek-aspek seperti peran Bah Ucun dalam pengembangan seni, jenis-jenis Bejang, dan perubahan nilai seni akibat campur aduk dengan hal-hal negatif. Namun, film juga memberikan harapan akan adanya perubahan positif dalam melestarikan kesenian ini.

Kualitas Produksi:
Dari segi produksi, film ini memiliki sinematografi yang menarik dengan pengambilan gambar yang baik, serta penyutradaraan yang mampu menangkap esensi dari tradisi seni budaya Bejang. Penggunaan suara dan musik juga mendukung atmosfer film dengan baik.

Performa Narasi:
Narasi film ini cukup jelas dan mampu menarik perhatian penonton sepanjang film. Informasi disampaikan secara efektif, meskipun ada beberapa momen yang bisa lebih dikembangkan untuk meningkatkan daya tarik narasi.

Kepentingan Sosial atau Budaya:
"Bebenjangan" memberikan wawasan yang berharga tentang tradisi seni budaya Bejang dan tantangannya dalam menjaga nilai-nilai aslinya di tengah perubahan zaman. Film ini menggugah kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya dan seni tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun