Konsisten merupakan satu hal yang penting untuk meraih sebuah kesuksesan. Untuk bisa konsisten bukan hal yang mudah butuh kerja keras dan motivasi yang tinggi hingga hanya orang-orang yang memiliki mental yang kuatlah yang bisa konsisten. Konsisten inilah yang dimiliki oleh Forum Film Bandung.
Sebuah pencapaian yang luar biasa karena berhasil konsisten, menjadi satu-satunya festival di film di Indonesia yang aktif tanpa pernah absen satu kali pun si sepanjang usianya yang sudah mencapai 32 tahun. Sebuah kiprah dan prestasi luar biasa yang pantas mendapat acungan jempol, bahkan layak disebut sebuah keanomalian.
Festival Film Bandung ke 32 baru saja digelar, sebuah perhelatan besar yang cukup sukses dan menarik. Acara festival yang tadinya 'biasa-biasa' saja karena awalnya diselenggarakan di rumah makan, di hotel, di bioskop kemudian seiring berjalannya waktu menjadi semakin berkembang membesar.
Kini Festival Film Bandung diselenggarakan di panggung terbuka nan megah yang disaksikan penonton umum dihadiri gubernur dan bertabur para bintang dan penyanyi.Â
Sudah tujuh tahun berturut-turut acara puncak Festival Film Bandung disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi SCTV. Dan untuk tahun ini siaran langsung acara ini disiarkan oleh TVRI. Forum Film Bandung 2019 ini bertema "Bangga Film Indonesia".
Festival Film Bandung ke-32 ini digelar di Venue Parahyangan Convention Mason Pine Hotel pada hari Jum'at 22 November 2019 mulai pukul 19.00 Alhamdulillah saya mendapat tiket undangan untuk menghadiri acara ini dari KOMIK Kompasiana.
Sebagai seorang ibu saya tentu senang sekali bisa hadir di sini, karena sedikit banyak bisa lebih mengetahui tentang perkembangan film di Indonesia. Terlebih Kak Azizah sulungku kuliah jurusan film, saya tentu tidak ingin ketinggalan tentang perkembangan film di tanah air. Film bisa menjadi sebuah alat untuk menyampaikan pesan dengan menyenangkan tanpa menggurui.
Hampir semua orang suka menonton, oleh karena itu film dapat menjadi alat yang cukup efektif untuk dijadikan sarana untuk berdakwah di era milenium ini.  Harapan saya sebagai orangtua tentu saja kalau  kiprah Kak Azizah nanti memang mau di film sesuai dengan jurusan kuliahnya, kelak dapat memberikan kontribusi positif di dunia perfilman Indonesia dengan membuat film berkonten penuh manfaat untuk generasi penerus bangsa.
Acara Forum film Bandung dibuka dengan penampilan tarian pembuka dilanjutkan dengan tarian Manuk Dadali. Suasana gedung terlihat sangat semarak  dihiasi lampu kelap kelip berwarna warni.
Pada kesempatan itu, Ketua FFB Edi D Iskandar mengungkapkan bahwa untuk membuat acara semakin semarak FFB berupaya menghadirkan artis yang masuk nominasi, penyanyi, grup musik etnik dan hiburan lainnya.
Edi D Iskandar nama yang tak asing lagi, beliau adalah penulis, sutradara dan pengelola mingguan berbahasa sunda "Galura". Namanya tak bisa dipisahkan dengan FFB karena Edi D Iskandar lah salah satu sosok yang membidani lahirnya Forum Film Bandung ini.