Mohon tunggu...
Ida Sukmawati T
Ida Sukmawati T Mohon Tunggu... -

Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum\r\n-Universitas Negeri Yogyakarta-

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mangrove Indonesia Hilang pada Tahun 2020?

13 April 2014   08:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:44 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tahukan kalian apa itu Mangrove? Mungkin banyak dari kalian yang mengetahui apa itu mangrove, tapi apakah anak kecil sekarang mengetahui mangrove? Sudahkah para orangtua mengenalkan mangrove kepada anak-anaknya? Baiklah disini saya akan membahas sedikit tentang mangrove.

Mangrove biasanya dikenal dengan pohon bakau. Apa itu mangrove (pohon bakau) ? Istilah ‘magrove ‘ tidak diketahui asal-usul katanya. Tapi banyak yang mengatakan kata mangrove dikombinasi dari Bahasa Portugis dan Inggris. Bangsa Portugis menyebut salah satu jenis pohon mangrove sebagai ‘mangue’ dan istilah Inggris ‘grove’, bila disatukan akan menjadi ‘mangrove’ atau ‘mangrave’. Ada kemungkinan pula berasal dari bahasa Malay, yang menyebut jenis tanaman ini dengan ‘mangi-mangi’ atau ‘mangin’. Jadi bila disimpulkan, mangrove adalah tanaman atau pepohonan atau komunitas tanaman yang hidup di antara laut dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang surut atau mungkin bisa diartikan bahwa mangrove adalah salah satu tipe ekosistem dengan jenis tumbuhan tertentu yang tumbuh dan berkembang terutama pada tanah lumpur alluvial di sepanjang pantai atau muara sungai yang berada di dalam jangkauan pasang surut air laut.

Fungsi dari mangrove itu sendiri adalah sebagai daerah pemijahan (spawning ground) bagi banyak organisme perairan, daerah asuhan (nursery ground) bagi banyak organisme perairan, habitat yang baik bagi banyak organisme dan masing banyaklainnya. Sedangkan fungsi mangrove yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat berupa kayu pohon mangrove yang dapat digunakan sebagai:

- bahan bangunan

- kayu bakar

- bahan pembuat arang

- pulp, tunnin (zat penyamak),

- chipwood,

- obat tradisional

-Sebagai kawasan wisata alam

Tahukan anda luas hutan mangrove dari 5.5 juta hektar, pada saat ini tinggal 2,5 jutaan hektar. Jadi telah hilang sekitar 3 juta hektar dengan laju 150 ribu hektar pertahun atau sekitar 340 hektar hutan mangrove hilang/rusak perhari. Apabila laju kerusakan terus seperti ini, maka hutan mangrove di Indonesia akan hilang pada tahun 2020. Jadi sudahkah anda melestarikan dan menjaga ekosistem mangrove? Dan permasalahannya adalah betapa kejamnya dunia terhadap pohon-pohon mangrove tersebut ketika tidak dilestarikan dan dijaga dengan baik. Salah satu permasalahan itu adalah rendahnya kesadaran dan peran serta masyarakat sehingga masih terjadi perusakan ekosistem pesisir dan kurang tegasnya hukum di Indonesia.Bagaimana kalau mangrove hilang? Dampaknya adalah terancamnya kawasan pesisir dari abrasi, hilangnya kawasan tambak di pesisir, terancamnya pemukiman penduduk pesisir, hilangnya biota-biota ekonomis di wiayah pesisir dan tidak adanya penangkal alami dari angin, ombak besar dan tsunami. Bagaimana kalau semua itu terjadi?

Memang seharusnya Pemerintah harus bertindak tegas dengan hal-hal yang membunuh dunia. Dengan dijadikannya tempat permukiman warga, tempat pelabuhan dan TPI, maka kelestarian mangrove akan semakin punah dan mengakibatkan pemanasan global (global warming).Apalagi banyak manusia yang menebag pohon mangrove ini untuk kebutuhan mereka sendiri. Sehingga lama-kelamaan mangrove akan punah yang mengakibatkan peningkatan penganggguran di Indonesia semakin banyak. Karena sebagian masyarakat pasti mengambil pekerjaan sehari-harinya dengan menangkap ikan di daerah pesisir pantai. Dan ketika daerah mangrove (pesisir pantai) itu dijadikan sebagai tempat permukiman warga dan lain-lain, maka masyarakat itu tidak berkerja/pengangguran. Perlu adanya penanganan yang serius terhadap krisis mangrove ini. Siapa yang bertanggungjawab dan siapa yang pantas disalahkan?

Melakukan rehabilitasi dan pengolaan yang benar dari masyarakat dan pemerintah, itu akan sedikit mampu mengembalikan ekosistem mangrove. Apa yang bisa dilakukan? Dengan pengenalan kondisi biofisik, rehabilitasi yang tepat, dan proses pencegahan oleh masyarakat yang bekerja keras dan smart maka akan menghasilkan ekosisitem pantai yang lestari dan produksi penangkapan ikan semakin meningkat. Dan jangan lupa tanamlah mangrove sebanyak-banyaknya agar dapat melindungi dunia kita. Inilah harapan Ekosistem Mangrove yang sesungguhnya. Sangat indah bukan? Lestarikan Mangrove dan Lindungi Keindahan Dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun