Beberapa kelemahan dalam drama ini menurut pendapat saya adalah:
Alur cerita yang dipaksakan dan membosankan
Tema tentang cinta pertama adalah tema yang sangat klise dan ketika endingnya dibuat bersatu menurut saya terlampau dipaksakan.
Perpisahan mereka di waktu remaja juga terlampau di dramatisir dengan hilangnya ingatan Yae.
Suami Yae yang berselingkuh serta mertuanya yang meremehkan keluarga Yae terkesan dipaksakan sebagai alasan Yae yang gagal dalam berumah tangga bisa bersatu kembali dengan Harumichi.
Dan puncak dramatisirnya adalah kembalinya ingatan Yae dan Yae mengejar Harumichi sampai ke Islandia.
Yae juga termasuk egois, dia yang tahu Harumichi telah mempunyai tunangan hanya karena dia sudah jatuh cinta dengan Harumichi,tidak lagi memikirkan perasaan  Tsunemi,tunangan Harumichi.
Keputusan Harumichi  untuk menyerah dengan kemauan ibu Yae dan memilih melanjutkan hidup tapi tetap terjebak dengan masa lalu semakin membuat saya sama sekali tidak terharu ataupun tersentuh dengan kisah cinta mereka.
Berbeda ketika saya menonton drama Soshite Ikiru drama tentang cinta pertama yang membuat saya terharu tanpa perlu di dramatisir dan dialog perpisahan mereka juga walaupun sederhana dan natural mampu membuat saya berurai air mata. Drama tersebut cukup membekas di hati saya. Seorang wanita yang ketika tahu mantan kekasihnya telah menjalin hubungan dengan temannya memilih untuk pulang dan tidak menemui cinta pertamanya.
Ketika cinta pertamanya telah putus dengan temannya, wanita tersebut tetap memilih suaminya yang sedang dipenjara bukan cinta pertama yang sangat dicintainya.
Sehingga ketika saya menonton First Love tanpa sadar saya membandingkan antara kedua drama tersebut.