Baru-baru ini kreatifitas teknik mewarnai kain dengan cara diikat sebelum diwarnai kembali ramai dikalngan para penyuka seni, teknik ini sendiri biasa dinamakan "pewarna ikat". Menyikapi hal ini, mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang kelompok 63 memiliki ide dalam salah satu program kerja. Yaitu mengajarkan anak-anak di Desa Sunberjo RT3 RW 5 cara membuat masker kain tie dye.Â
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Jum'at, 12 Februari 2021. tepatnya di Desa Sumberjo RT3 RW 5, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Program tersebut mengajarkan pembuatan masker kain te dye, tida lain untuk mengajar anak-anak yang ada di Desa Sumberjo agar tidak hanya menjaga kesehatan, namun juga dapat mengembangkan kreatifitas anak di masa pendemi yang sedang berlangsung.
kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan beberapa anak-anak desa ke posko KKN dengan membagikan masker kain di awal, kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan penjelasan dan praktek langsung cara membuat masker kain dengan teknik ikat. Kegiatan ini tentunya dilakukan dengan menaati protokol kesehatan, sehingga berlangsung kondusif dan tertib.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H