Mohon tunggu...
Ida Riyani
Ida Riyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030116

Masih labil, suka berubah-ubah

Selanjutnya

Tutup

Trip

Jawa Tengah Juga Punya Padang Savana Lho!!

29 April 2021   23:00 Diperbarui: 29 April 2021   23:12 2289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian, karena kesal dengan sikap kakaknya yang kerap melalaikan tugas, sang adik memutuskan untuk membuat goa.  Goa itu berfungsi mengalirkan air dari telaga buatan kakaknya dan membendungnya di bawah. Sifat kakaknya yang malas menggembala membuat adiknya jengkel. Karena jengkel, bendungan milik kakaknya dibuat lubang dari bawah hingga surut dan airnya mengalir sampai bendungan milik adiknya.  Makanya sekarang air yang ada di Telaga Semurub habis dan jadi padang savana.

Aliran air dari goa yang dibuat sang adik dibendung hingga membentuk Telaga Merdada. Sedang telaga sang kakak yang sudah disurutkan airnya, kini menjadi hamparan rumput luas atau dikenal oleh warga setempat dengan nama padang savana Telaga Semurub dan lebih dikenal dengan nama padang savana Dieng.

Katabta 'Semurub' berasal dari kata 'disurub' yang berarti dibuat lubang. Dulu ada airnya tapi sekarang sudah tidak ada. Makanya di padang savana itu walaupun tidak ada airnya, oleh warga setempat tetap disebut Telaga Semurub.

Jika kalian datang ke bukit savana ini, kalian akan menjumpai pemandangan yang sangatlah unik dan menarik. Bagaimana cekungan besar menyerupai danau dipenuhi rumpu hijau dan seperti tempat tersembunyi diantara bukit-bukit tinggi sekitarnya.  Untuk menuju savana dieng ini cukup mudah karena tak terlalu jauh dari kawasan Dieng atau Candi.

Cukup dengan membayar sebanyak Rp. 10.000 per orang saja untuk tiket masuk, lalu kalian akan diarahkan menuju jalur pendakian Padang Savana Dieng.

Padang savana ini dapat dijangkau dari beberapa titik diantaranya dari pos pendakian di Desa Karangsari, Kecamatan Batur, Banjarnegara, kemudian jalur pendakian dari area Museum Kailasa, Jalur pendakian dari arah Telaga Merdada serta jalur pendakian yang dapat dilewati melalui area Kawah Sikidang.

Lama pendakian dari jalur terpendek kurang lebih 20 menit dan jika mengikuti jalur terpanjang kurang lebih 2 jam perjalanan. Semua jalur pendakian menuju Padang Savana Dieng akan menyuguhkan pemandangan spektakuler dan beragam serta akan mengalihkan pikiran dari kaki yang lelah setelah menempuh pendakian yang panjang.

dokpri
dokpri

Untuk menikmati keindahan padang rumput ini, kita harus menaklukan trek yang cukup menantang. Jalan setapak yang menanjak dan penuh bebatuan menjadi teman selama perjalanan. Ditambah dengan tetesan air hujan yang membuat jalan lebih licin, membuat kita harus ekstra hati-hati agar tidak tergelincir. Eitsss tapi jangan khawatir, pegangan dari bambu yang dibuat oleh pengelola akan memudahkan perjalanan menuju padang savana Dieng.

Tidak hanya menyaksikan bentang alam berupa padang savana Dieng saja, ditempat inilah para wisatawan bisa mendirikan tenda-tenda atau camping di bibir Gunung Pangonan menunggu sang fajar tiba yaitu Sunrise Dieng yang muncul dari sela-sela Gunung Sindoro dan sunset yang menghilang di dibalik Gunung Slamet. 

Dari bibir Gunung Pangonan kita bisa menyaksikan seluruh area padang savana dari ketinggian yang tampak indah dan mempesona. Tidak hanya itu pemandangan spektakuler lainnya berupa areal pertanian, Telaga Merdada, Kawah Sikidang, pedesaan serta asap-asap aktivitas geothermal dapat juga kita saksikan dari atas perbukitan yang mengitari area Padang Savana Dieng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun