Di balik nama besar kota Gresik - Jawa Timur yang terkenal sebagai kota santri, ternyata masyarakat kota ini memiliki tradisi unik ketika menyambut Ramadhan.
Setiap tahunnya kota ini mengadakan lomba dan lelang ikan bandeng selama tiga malam berturut-turut. Pada tahun ini, acara diadakan pada tanggal 14, 15, 16 Juli 2015, bertepatan dengan 27, 28, 29 Ramadhan 1436 Hijriyah. Acara tersebut bukanlah sebuah kontes biasa, karena pada pengadaannya cukup memakan lokasi yang lumayan luas. Beberapa ruas jalan harus diberhentikan dari aktivitas kendaraan yang lewat. Bermula dari alun-alun kota Gresik hingga ke Pasar Kerempyeng. Masuk ke jalan Raden Santri, Samanhudi, Cokrominoto dan Gubernur Suryo.
Jalan-jalan tersebut dipadati oleh warga Gresik yang memamerkan hasil tambak mereka. Yaitu ikan bandeng dari berbagai ukuran. Dari yang terkecil setelapak tangan dewasa, hingga sebesar tubuh balita.
Diadakannya acara ini, selain melestarikan warisan budaya leluhur, juga merupakan upaya untuk memotivasi petambak bandeng di kota Gresik. Juga sebagai media untuk mempererat silaturrahmi seluruh elemen masayarakat dan memperkenalkan wisata masyarakat Gresik ke umum.
Acara ini juga merupakan kelanjutan dari "Malam Selawe" yang artinya malam dua puluh lima Ramadhan, yaitu malam di mana masyarakat dari berbagai kota berbondong-bodong datang dan memadati lokasi makam Sunan Giri untuk berziarah, karena asal mula diadakannya kontes bandeng ini adalah dari Sunan Giri yang saat itu para santrinya turun gunung untuk mencari oleh-oleh dibawa pulang ke kampung halaman. Sementra yang mereka bawa adalah ikan bandeng.
Â
Â
Â
Â
Â