Pertemuan tak terduga.
Bertanyalah Adrian kepada cermin, "sudah gantengkah aku hari ini?"
Cermin tentunya menjawab, "sudah, Tuan. Jangan ragu dan jangan bimbang, rupamu tampan tiada tandingan. Tentu kau tahu, cermin mana bisa berbohong."
Adrian terkekeh sambil menaik-turunkan alisnya. Untuk yang keberapa kali, dia menyisir rambutnya lagi. Poninya disisir ke samping, mirip poninya siswa teladan. Sesudahnya, ia mengambil kunci motor dan keluar kamar.
"Mau ke mana?" Itu suara Emak, dengan nada suara mirip ibu-ibu di iklan penjualan tiket pesawat. Emaknya sedang sibuk menjahit.
"Mau jalan-jalan bentar, Mak." Untung Adrian nggak menjawab mau ke Raja Ampat, nanti mereka betulan mirip korban iklan.
"Bawa motor?"
"Iya. Hehe."
"Naik angkot aja sana. Itu motor pasti kamu bawa bonceng tiga sama teman-teman kamu."
"Ih, Emak curigaan mulu. Enggak kok. Dijamin naik motor kali ini bakalan lebih aman."
Meskipun Emak masih ngomel-ngomel bilang nanti motornya tergores lah, jatuh lah, atau gini gitu lah. Tetap saja, Adrian berhasil bawa motor kesayangan emaknya itu.