Menyoroti perkembangan keadaan di Blog Interaktif hebat yang bernama 'Kompasiana' ini, luar biasa dinamika-nya. Betapa tidak, disamping beragam informasi dan berita kejadian dicuatkan secara cerdas, juga terjadi dialog yang kritis diantara para Kompasianer. Dialog atau diskusi mana tidak saja terhadap masalah yang  di kandung oleh sebuah artikel yang di up load. Tetapi juga terhadap eksistensi diri dan sepak terjang masing-masing Kompasianer.
Hal tersebut diatas, bila dilihat dari perspektif yang positif justru akan meningkatkan kualitas diri dan kehati-hatian dalam memerankan diri sebagai Jurnalis-warga. Karena diketahui salahnya adalah untuk diketahui benarnya. Â Apabila proses introspeksi dan saling mengingatkan seperti ini dilakukan dengan baik, maka gerakan pemikiran yang dilakukan melalui media Kompasiana akan makin bersinar.
Sebagai Fasilitator Media, Kompasiana sudah terlampau berbaik hati dalam menampung segala uneg-uneg yang ada dibenak Kompasianer. Sikap wait and see Admin Kompasiana mungkin dilakukan dalam konteks saling asah-asih- asuh. Tidak gegabah untuk melakukan suatu kebijakan yang merugikan masing-masing fihak. Karena posisi strategis media kompasiana dalam melaksanakan gerakan pemikiran harus terus dipertahankan. Melancarkan gerakan pemikiran untuk mengadakan pencerahan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kompasiana sangat sarat dengan peranan turut berpartisipasi mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan ratusan dan bahkan mungkin ribuan penulis yang berusaha mengirimkan tulisannya di Kompasiana setiap hari, setiap jam dan setiap menit. Ini merupakan gerakan pemikiran yang benar-benar masal. Segala permasalahan dan persoalan tertampung didalamnya. Sungguh suatu pembelajaran yang sulit dicari tandingannya.
OLeh karena itu, kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, melalui Media Kompasiana ini seluruh warga dapat menyalurkan inspirasi dan aspirasi-nya dengan bebas bertanggungjawab. Semoga sebagai bangsa yang besar dinegeri dibawah enaungan NKRI yang tercinta, kita dapat menyatakan diri bahwa kita ada. Bahwa kita adalah bukan bangsa kelas dua. Melalui aktivitas gerakan pemikran di kompasiana kita majukan negeri ini. Kita perbaiki keadaannya. Kita jadikan Indonesia menjadi negara terpandang dimata dunia.
Kepada AdminKompasiana beserta seluruh jajaran pengurusnya, sekali lagi penulis ucapkan banyak terima kasih atas kesabaran dan binaannya selama ini. Semoga Tanah Air Republik Indonesia segera menjadi negara yang maju, adil dan makmur.
Salam Hangat kepada semua sahabat Kompasianer!
Rigards,
