Mohon tunggu...
Ida Nur Laila
Ida Nur Laila Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Konselor Senior di Jogja Family Center (JFC), Pengelola Balai Belajar Masyarakat (BBM), tinggal di pelosok kampung Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Be a Perfect Parent, Menjadi Orang Tua Ideal

5 Desember 2011   08:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:48 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh : Ida Nur Laila

[caption id="attachment_147493" align="aligncenter" width="278" caption="gambar : Google"][/caption]

Menjadi orang tua adalah tugas yang monumental. Ketika Allah mengkaruniakan seorang atau lebih anak-anak dalam kehidupan rumah tangga anda, maka kehidupan anda akan sangat berubah selamanya. Selamat, anda harus bersiap menerima pekerjaan seumur hidup !

Menjadi orang tua juga berarti anda harus bersiap memadukan berbagai profesi dan ketrampilan. Karier baru ini membutuhkan kualifikasi diantaranya ketrampilan organisasional seorang eksekutif, antusiasme seorang motivator, kesabaran seorang guru, kepekaan seorang seniman, pengabdian seorang dokter, strategi seorang pemimpin, dan spiritualitas seorang ulama

Tidak setiap orang tua tiba-tiba pandai dalam semua kualifikasi tersebut. Pengalaman sebagai anak, pendidikan dan lingkungan yang kita alami seringkali tidak cukup untuk menjadikan kita orang tua super. Disinilah penting selalu belajar menjadi orang tua yang tumbuh dan berkembang bersama anak, bahkan selalu selangkah lebih maju dari anak.

Tujuh rahasia yang akan kita ulas disingkat dengan P-E-R-F-E-C-T adalah :

1.  P = Prioritize , membuat prioritas.

Jadikan anak anda adalah prioritas anda. Sejak dalam kandungan hingga masa-masa setelahnya, anda harus menerimanya sebagai anugerah besar, titipan yang kita utamakan. Berikan yang terbaik dari yang anda miliki. Pengasuhan, pendidikan, waktu, perhatian, cinta dan kasih sayang. Jangan pernah menolak dan mengabaikannya.

Mungkin anda harus menjadwal ulang aktivitas harian anda, secara proporsional, untuk berbagi prioritas antara perhatian kepada pasangan, pekerjaan, aktivitas sosial, hobi dan keluarga besar.

2. E = Experience, mengalami hidup bersama anak.

Mengalami hidup bersama anak tidak sekedar kehidupan yang mengalir tanpa perencanaan. Sajikan pengalaman berharga kepada anak dengan kehangatan cinta dan kasih sayang dalam hubungan orang tua anak. Sajikan lingkungan rumah yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak. Berikan kesempatan mereka juga “memiliki” rumah bersama-sama dengan anda.

Sajikan kekayaan pengalaman hubungan sosial dalam kehidupan anda bersama anak. Berikan pengalaman indah dalam pola komunikasi orang tua-anak, anak-pengasuh, anak dan lingkungan tetangga, anak dan lingkungan pendidikan, dan dengan lingkungan keluarga besar. Abadikan momen ketika ketika mengunjungi keluarga besar, makan di restoran, bermain di taman, di sekolah,mengunjungi kebun binatang, museum atau tempat wisata lain. Dari pengalaman hidup inilah diantaranya anak akan membentuk dan menemukan kepribadiannya.

3.  R = Routinize, menetapkan rutinitas tanpa ’merobotisasi’.

Beberapa keluarga nampak lebih mulus menjalankan hari-harinya daripada keluarga yang lain. Andapun bisa meraih setiap menit kebahagiaan dan jauh dari pagi yang heboh, siang yang menjengkelkan atau malam yang penuh kemarahan. Kuncinya adalah teguh dan konsisten dalam mengembangkan keteraturan dalam rumah tanpa mengabaikan fleksibilitas sesekali. Yang perlu dilakukan diantaranya dengan menetapkan tatanan dan organisasi di rumah, memelihara kreativitas dalam keteraturan, mendisiplinkan tanpa menjadi diktator, konsistensi dalam penghargaan dan hukuman, dan menjalankan rutinitas tanpa ’merobotisasi’.

Contoh kecil adalah, menetapkan rutinitas waktu mandi, waktu makan, waktu bermain, waktu belajar dan waktu beribadah. Ajari anak mempersiapkan dan bertanggungjawab terhadap waktu-waktu tersebut. Setiap malam sebelum tidur, libatkan anak untuk mempersiapkan kebutuhan esok hari agar pagi menjadi berseri, seperti menyiapkan baju, sepatu dan perlengkapan sekolah. Pastikan pada jam belajar semua tugas sekolah telah selesai dilakukan. Menyiapkan bahan untuk bekal makan dan minum di sekolah.

4. F= Follow through, mempertahankan apa yang telah dilakukan

Menindaklanjuti rutinitas butuh masa perintisan yang berat untuk memulainya, namun tidak kalah berat adalah melanjutkannya dalam kualitas yang prima. Bersama pasangan, susunlah standar rutinitas dan ‘bahasa’ keluarga anda. Terapkan apa yang telah dirumuskan secara konsisten, putra putri anda akan mengembangkan akhlaq yang mulia.

Tindak lanjut ini pada sisi membangun rasa percaya, ketulusan, penghargaan, toleransi, kedisiplinan, konsistensi pengasuhan, kebersihan dan prilaku hidup sehat.

5. E = Encourage, mendorong

Orang tua harus mengenali kekuatan dan kelemahan anak untuk dapat mendorong optimalisasi potensinya dan mengelola kelemahannya. Mendorong kreativitas, menemukan bakat alaminya dan mengembangkan intelegensianya. Orang tua juga mendorong gaya hidup sehat pada anak dengan pola makan yang sehat, latihan dan olah raga . Mendorong anak mampu mengambil keputusan, memecahkan masalah, dan menumbuhkan rasa percaya diri. Mendorong interaksi sosial dan rasa tanggungjawab .

6. C = Communicate, berkomunikasi

Anak belajar mengembangkan ketrampilan komunikasi d rumah sebagai lingkungan pertamanya. Orang tua mengajarkan dengan contoh aplikasi langsung bagaimana komunikasi yang sehat. Berkomunikasi dengan memperhatikan suara, ekspresi wajah, bahasa tubuh anak.Orang tua juga memperkenalkan penggunaan bahasa yang tepat dan benar, menciptakan iklim perhatian, penerimaan dan menciptakan kebahagiaan.

Mengajari anak mengkomunikasikan perasaan, kepekaan terhadap perubahan prilaku anak. Anak yang sukses berkomunikasi di rumah, menjadi modal pengembangan ketrampilan komunikasinya lebih lanjut.

7. T = Teach, mengajarkan

Orang tua sebagai guru pertama dan utama untuk meletakkan dasar-dasar pengetahuan dan kehidupan kepada anak.Orang tua mengajarkan ketrampilan intelektual, kreativitas, ketrampilan sosial. Mengajarkan tentang tanggungjawab, semangat, antuasiasme dan tentang tujuan. Mengajarkan pengambilan kepeutusan, dan kemandirian. Jangan biarkan anak belajar dari sumber-sumber yang tidak kita kehendaki.

Demikianlah diantara rahasia pengasuhan anak untuk mencetak generasi unggulan. Semua teori dan pengetahuan, terpulangnya kepada orang tua apakah akan telaten dan konsisten untuk menerapkannya, ataukah tidak. Semoga anda termasuk yang selalu berusaha.

Be a perfect parent !

http://wonderful-family.web.id/?p=902

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun