Mohon tunggu...
Ida Mayasari
Ida Mayasari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

pemimpi hari dalam rajutan coding, script, dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bintang, Selamatkan Aku!

5 September 2013   19:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:18 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seterang itukah sinar yang kau pancarkan, Bintang? Hingga aku tenggelam dalam kilauanmu yang samar. Mengapa ketika aku hendak menikmati angin malam bersama kunang-kunang, kau seolah datang dan jatuhkan seribu meteor di jantungku.

Entah racun apa yang kau berikan padaku dua belas tahun yang lalu. Yang kutahu, ketika aku terbangun, aku mendapati diriku melayang dan ingin curi engkau dari angkasa.

Tahukah kau? Racun itu telah mengalir dalam regulasi darahku. Perlahan-lahan membentuk sel-sel baru dalam volume yang semakin tidak sedikit dari waktu ke waktu. Lihatlah hasil perbuatanmu, Bintang. Aku pesakit sekarang. Sudah kronis dan hanya bunga ajaib dari puncak gunung nun jauh di mata yang mungkin bisa menyembukanku.

Coba bayangkan, Bintang. Dua belas tahun aku bersahabat dengan penyakit ini. Waktu yang cukup lama hanya untuk merangkai rangkaian kata yang mungkin kau sendiri juga tidak paham apa maksud aku berbuat begini.

Bintang,

Ulurkan sedikit cahayamu.

Atau campakkan aku ke puncak gunung itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun