Mohon tunggu...
Ida Mayasari
Ida Mayasari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

pemimpi hari dalam rajutan coding, script, dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menawar Kebisuan

5 September 2013   19:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:18 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lama sudah tak kata kau
Aku menggamit resah terlalu parah
Entah kenapa hanya kau yang terang
Entah kenapa pada kau aku menengadah
Menawarkan segenggam kebisuan penuh tanya
Memberi sekotak kode tak terpecahkan

Dan kau tetap tak bersuara
Kau tetap tak memberi arah kembali sejelas
yang mereka surati
Sedang bunga harapan bertumbuh di sanubari
Siap mekar dan belum bersedia mati

Entah siapa aku di masa depan
Entah siapa kau di mataku nanti
Entah bagaimana nasib bunga harapku nanti
Terlalu banyak entah di sana-sini

Dan aku masih menawar kebisuan
Akan tetap terbisu sampai suatu hari
Kedua mata ini siap menembus
Sinar matamu
Sampai suatu ketika
Segenap hati ini siap dimiliki
Olehmu, hanya olehmu

Medan, 15 Maret 2013

Ida Mayasari

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun