Mohon tunggu...
Idam Aditya
Idam Aditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa kedokteran

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pemberian MPASI Terhadap Anak yang Mengalami Stunting

15 Mei 2023   19:20 Diperbarui: 15 Juni 2023   14:16 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
contoh MPASI untuk bayi (dokumen pribadi)

Stunting merupakan kondisi dimana tinggi badan anak lebih pendek daripada batas normal usianya akibat dari kekurangan gizi dalam jangka panjang. Kondisi ini bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil atau anak tidak mendapatkan gizi yang maksimal pada saat masa pertumbuhannya.

Penyebab utama dari stunting itu sendiri adalah malnutrisi dalam jangka panjang. Kekurangan asupan gizi ini dapat terjadi sejak bayi masih di dalam kandungan karena gizi ibu yang tidak mencukupi selama kehamilan berlangsung. Selain itu juga anak yang kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi selama masa pertumbuhannya juga bisa mengalami stunting

Bahaya Stunting terhadap kesehatan anak adalah berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak mental yang menurun, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko terkena serangan penyakit kronis seperti obesitas, diabetes dan hipertensi. Maka dari itu sangat penting sekali untuk mencegahnya sedini mungkin. Agar tidak terlambat dan berdampak buruk bagi bayi dan anak.

Anak atau bayi yang pasca melahirkan memiliki gizi yang kurang dan ibunya tidak bisa memproduksi ASI secara lancar dapat dibantu dengan cara memberi MPASI (Makanan pendamping ASI), pemberian MPASI yang tepat dapat dipercaya mampu mencegah terjadinya stunting pada anak.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, Usia yang tepat untuk pemberian MPASI untuk langkah pencegahan stunting dapat diawali dengan pemberian MPASI pada bayi usia 6 bulan-12 bulan, karena sistem pencernaan pada bayi termasuk pancreas sudah mulai berkembang dengan baik. Sehingga bayi mampu mengolah, mencerna serta dapat menyerap gizi seperti protein, lemak dan karbohidrat dari bahan makanan selain ASI itu sendiri.

Selain itu sistem saraf dan gerak oromotor pada bayi semakin berkembang, seperti contoh pada mulut dari yang awal nya hanya menghisap menjadi menggigit. Hal ini dapat mempermudah bayi agar dapat menerima MPASI dengan lancar dan baik, bayi juga mulai dapat menguyah dan menelan sehingga risiko tersedak pun berkurang.

MPASI dapat berupa buah-buahan seperti alpukat, pisang, buah naga dan buah yang bertekstur lunak dan kaya akan nutrisi. Namun saat ini sudah banyak MPASI yang bermunculan seperti bubur, chips dan MPASI yang bertekstur crunchy. Jenis MPASI (makanan pendamping Air Susu Ibu) yang cocok untuk stunting adalah makanan yang kaya akan nutrisi dan energi yang dibutuhkan oleh anak, seperti protein, zat besi, kalsium, vitamin A, vitamin B kompleks dan asam folat. Contoh makanannya seperti daging, ikan, ayam, telur, hati sapi, bayam, susu, wortel, buah-buahan, roti gandum dan kacang-kacangan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa setiap anak memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada usia, berat badan, tinggi badan dan aktivitas fisiknya. Konsultasikan juga dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat untuk anak yang mengalami stunting.

Idam Aditya Rifkiansyah, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun