Mohon tunggu...
Idam Nurdiansyah
Idam Nurdiansyah Mohon Tunggu... Buruh - Catatan peristiwa yang saya Minati

Pembelajar yang tak pernah usai

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menggagas Islam Demokrasi dan Arus peradaban Pos Islamisme Modern

20 Februari 2014   14:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Islamdan demokrasi bagi sebagian kalangan adalah sebuah Kontradiksi namun di era bangsa dan Negarademokrasi adalah sebuah keniscayaan. Jika Umat islam ingin kembali ke tampuk kekuasaan di era ini haruslah ikut dalam proses demokras logika sederhannya Kita tak mungkin cetak gol tanpa berada dilapangan.

Akdelet ve kalkinma Partisi / Partai keadilan dan persatuan Turkiadalah contoh KeberhasilanUmat islam menjadi partai penguasa , dengan inipun umat islam Turki pun bisa merasakan efek positifnya turki dapat membebaskan diri dari nasionalisme sempit yang dibawa Mustafa kemal pahsa semenjak Imperium Osmani runtuh.

Islamdi Turki sendiri sebelum AKP berkuasa di tangan Elbarkandengan partainya Revah yang berhaluan islam murni berbeda denganAKP yang lebih terbuka dan hizmet pimpinan Hoejaefendi Fethulah Gulen yang beraliranPost islamisme. Revah pernah berkuasa seb elum akhirnya di kudeta di tahun 1997 yang kita kenal dengan Kudeta putih, Kudeta putih menjadi sebuah pelajaran bagi umat islam Turki agar ta terulang di kemudian hari.Semenjak meraih suara terbanyak dalam pemilu dan membawa Recep Tayip Erdogan duduksebagai Perdana Menteri suhu politik turki relatif stabil dan goncangan politik pun tidak begituberarti.

Sebenarnya landasan Pergerakan AKP adalah Ikhwanul Muslimin yang berasal dari Mesir. Sebenarnya di seluruh dunia banyak partai yang langkahnya meniru gerakan Ikhwan, namun AKP Turkilah yang terbilang paling sukses menjadi Penguasa. Seharusnya memangAKP menjadi model gerakan partai islam diseluruhdunia termasuk Indonesia. Beberapa alasankenapa Islam Indonesia harus meneladani Turki saya akan mengurai beberapa Alasanya.

George Friedman dalam The Next 100 Years menempatkan Turki dalam prediksi yang memukau, menjadi pemain global di abad 21untuk Zona Eropa bersamaPolandia, Jepang di Asia Timur, dan Meksiko untuk benua Amerika. Tahun 2050 bahkan friedman mengatakan bahwa Turki akan menjadinegara terkuat setelah Amerika Serikat. Secara tersirat Friedman menyebut aka nada salah satu Negara di Asia Tenggara yang berpotensi memimpin Asia Pasifik, bersama Negara di Asia timur selain jepang. Ini adalah isyarat bagi Indonesia asalkan memiliki kebijakan politik luar negeri yang jelas.

Indonesia perlu memanfaatkan peluang ini sebagai pemain global di kawasan Asia Tenggara bahkan Asia Pasifik. Hal ini bias dicapaibila mampu memanfaatkan posisinya sebagai Negara muslim demokrasi.

Turki dan Indonesia sebenarnya sudah banyak disebut dalam kategori serupa. JackGoldstone (2011) menyebut negara-negara yang disebut “TIMBI” Turki,India, Meksiko, Brasil, dan Indonesia yang disebut5 negara demokrasi yang paling terkemuka di dunia di abad 21. Maka disebutnya dua negara tersebutdalam TIMBI memiliki beberapa pesan:

Pertama, dunia mengharapkan pertumbuhan populasi kaum muda yang berkualitas di Indonesia bersama dengan lima negaratersebut berada digaris depan dalam memperbaiki kondisi ekonomi dan demokrasi local dan global. Pemuda akan menjadi kekuatan dahsyat bila amanah dan kompeten.

Kedua, Turki dan Indonesia adalah negara muslim demokratis yang bertemu di berbagai forum internasionalyang strategis seperti G-20, D-8, OKI peran keduanyamewakili kawasanya Turki untuk eropa,timur tengahdan Indonesia untuk Asia Pasifik.

Ketiga, untuk pemuda Indonesia, sekarang adalah waktu untukmenyadaribahwa kita harus belajar dari Turki dan negara-negara lain. Agar tidak hanya mengandalkan eksploitasi sumber daya alamakan tetapijustru berfokus dalam kerja keras dan berinovasisebagai sumber daya manusia yang berkulitas.

Terlebih banyak banyak sekali persoalan yang luput dari perhatian pembelaan negara-negara muslim tidak ada satu pun yang memiliki hak veto di dewan keamanan PBB. Kepada keduanya dititipkan amanah diplomasi negara muslim dalam forum internasional untuk mengadvokasi ragam permasalahan negara-negara muslim yang masih mengalami keterpurukan ekonomi dan ketertinggalan peradaban.

Bila harmonisasi Militer-Sekularis-islamis di kedua negara terusberjalan sesuai dengan etika demokrasi, amatlah mudah kemudianmengelola duet Indonesia Turki demi sebuah kontribusi peradaban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun