Pendidikan adalah sebuah perjalanan panjang yang membentuk karakter, memperbaiki budi, dan menuntun kodrat yang ada pada anak. Salah satu elemen kunci dalam perjalanan ini adalah peran guru. Namun, apakah seorang guru hanya sebatas pemberi pengetahuan, atau lebih dari itu?
Ki Hadjar Dewantara, tokoh pendidikan Indonesia yang terkenal, memiliki pandangan unik tentang pendidikan. Beliau percaya bahwa seorang guru harus menjadi sahabat sejati bagi peserta didiknya. Pendekatan ini membawa kita pada pertanyaan penting: Apa makna sebenarnya dari seorang guru yang bersahabat dengan peserta didik?
Pertama-tama, seorang guru yang bersahabat dengan peserta didiknya melihat setiap anak sebagai individu yang memiliki potensi unik. Dalam pandangan Ki Hadjar Dewantara, guru harus menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Ketika seorang guru membangun hubungan persahabatan dengan peserta didik, mereka menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan emosional dan intelektual. Anak-anak merasa nyaman untuk berbicara, bertanya, dan berekspresi. Ini adalah langkah pertama menuju pemahaman yang lebih dalam terkait kodrat mereka.
Ki Hadjar Dewantara juga menekankan pentingnya pendidikan yang berpusat pada nilai-nilai. Seorang guru yang bersahabat dengan peserta didik dapat lebih mudah mentransmisikan nilai-nilai positif, seperti kejujuran, kerja sama, dan empati. Mereka tidak hanya menjadi model peran yang baik, tetapi juga teman yang memahami kesulitan dan kebutuhan anak-anak.
Selain itu, hubungan persahabatan antara guru dan peserta didik mendorong proses pembelajaran yang lebih efektif. Anak-anak lebih termotivasi untuk belajar ketika mereka merasa dekat dengan guru mereka. Pendidikan bukan lagi tugas yang membosankan, tetapi sebuah petualangan bersama teman.
Namun, menjadi seorang guru yang bersahabat dengan peserta didik bukanlah hal yang mudah. Itu memerlukan kesabaran, empati, dan komitmen yang tinggi. Guru harus bersedia mendengarkan, memahami, dan memberikan dukungan ketika diperlukan.
Dalam pandangan Ki Hadjar Dewantara, pendidikan yang melibatkan kedekatan antara guru dan peserta didik adalah fondasi yang kuat untuk menciptakan generasi yang cerdas, berakhlak, dan mampu menggali potensi sejati mereka. Dengan demikian, peran seorang guru tidak hanya berhenti pada pemberian pengetahuan, tetapi juga membimbing anak-anak menuju pemahaman diri yang lebih dalam dan pengembangan karakter yang kokoh.