Mohon tunggu...
Ida Liyatul Ulyah
Ida Liyatul Ulyah Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Ida Liyatul Ulyah, S.Pd., Gr. Guru Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jejak Digitalisasi Pasca Pandemi

19 September 2023   15:43 Diperbarui: 19 September 2023   18:52 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bapak/Ibu Guru Hebat! Dengan atau tanpa kita sadari, Pendidikan di Indonesia saat ini telah mengalami banyak sekali perubahan dan pergeseran terutama pada saat maupun pasca pandemi Covid-19.  Sebagaimana yang telah kita alami bersama, sebelum Covid-19 pembelajaran tatap muka terbatas ruang dan waktu karena pembelajaran tatap muka sifatnya wajib dilaksanakan di sekolah masing-masing. Namun Pandemi datang mengejutkan kita semua tanpa aba-aba di seluruh belahan dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini mengakibatkan bergeser dan berubahnya moda pembelajaran di Indonesia. Perubahan moda pembelajaran ini tentunya sudah melewati serangkaian kajian oleh para petinggi negeri kita. Regulasi baru ditetapkan untuk segera diterapkan di sekolah-sekolah di seluruh penjuru. Pengambilan keputusan ini tentunya memerlukan jiwa kepemimpinan dan keberanian dalam menetapkan sebuah keputusajn dan mengelola segala kesiku yang mungkin akan terjadi. Sebagai contoh seorang pemimpin tertinggi di lingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. beliau adalah Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A.. sebagai seorang pemimpin, yang visioner, peka akan perubahan, dan cekatan dalam merespon gejala-gejala baru dan perubaannya, beliau dengan sigap mengambil keputusan untuk menetapkan pembelajaran jarak jauh. yang pada saat itu belum sepenuhnya pernah terjadi di sekokolah-sekolah. terutama pendidikan dasar dan menengah. Biasanya, pendidikan jarak jauh dilaksanakan paperless oleh kapus-kampus sepertu Universitas Terbuka, dan lain-lain, yang tentunya sudah lebih siap dalam moda pembelajaran model baru ini. 

Namun dalam prosesnya telah terjadi integrasi dan kolaborasi yang luar biasa antar para pemimpin di masing-masing lembaga pendidikan, baik di linkup dinas pendidikan, pengawas, kepala sekolah, dan wali peserta didik. Mereka bersama-sama mendukung keputusan terbaik yang diambil oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta dengan segera menga,bil langkah sebagai wujud tindak lanjut akan amanah tersebut. Pihak management sekolah bererak cepat dengan menentukan Kurikulum Berdiversifikasi Darurat Pandemi Covid-19. Di sinilah awal mula penerapan perubahan moda pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh atau biasa kita sebut dengan pembelajaran daring. 

Seluruh rangkaian proses ini dilakukan melalui beberapa tahap, yakni kemampuan mengambil keputusan, menggerakkan atau memimpin banyak kalangan, , kemampuan menemukan solusi atas hal-hal tak terduga yang sedang terjadi. Selain itu, sosok pemimpin harus berkompeten dalam bidangnya, visioner, optimis, siap menghadapi tantangan, serta memiliki kemampuan mengelola resiko.

dokumentasi penulis
dokumentasi penulis

Kini dapat kita nikmati kemudahan baru yang merupakan hasil produk dari pembiasaan pembelajaran jarak jauh tersebut. Yakni, pembelajaran dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan seluruh peserta didik maupun pendidik telah terbiasa menggunakan perangkat elektronik dan internet. sehingga cakrawala lebih terbuka dan lebih fleksibel dalam proses mencari ilmu pengetahuan baru maupun kemudahan berkoordinasi antar individu. Dari kebiasaan baru tersebut banyak kemudahan-kemudahan yang dopat kita terapkan dalam pembelajaran di dalam kelas, baik dalam kelas maya, maupun kelas nyata.

Dalam kasus yang saya jabarkan di atas juga mencerminkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang berbunyi. "Ing Ngarso sung Tuladha" dalam konteks kepemimpinan, seorang pemimpin harus memberi contoh bagaimana beliau menyikapi suatu perubahan baru dan dalam pengambilan keputusan-keputusan penting dan urgen. "Ing Madya Mbangun Karsa" yang artinya seseorang yang  berada di bawah kepemimpinan tersebut harus mampu berkoordinasi demi terwujudnya tujuan dari keputusan yang telah ditetapkan dengan berbagai upaya. Dan "Tut Wuri Andayani" yang artinya para penlaksana, maupun peserta didik sasaran adanya kebijakan baru juga harus mendukung terselenggaranya upaya tersebut.

Demikian pandangan saya mengenai pendidikan di Indonesia saat ini dan peran penting seorang pemimpin ketika dikaitkan dengan beberapa hal.

Semoga kita selalu diberikan kemudahan untuk bersinergi demi mewujudkan tujuan pendidikan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun