Apakah Anda tahu bahwa  Kesehatan Jiwa masuk dalam daftar Hari Besar dan diperingati? itu menandakan bahwa kesehatan jiwa merupakan hal yang krusial a.k.a penting. Kamu bisa melohat dengan mata kepala sendiri bagaimana sekarang ini dunia kita disesaki dengan orang-orang yang kelihatannya saja sehat badan, tetapi jiwanya ternyata 'sakit'.  Ini bahaya! Karena menurut saya orang yang jiwanya sakit cenderung rentan dengan perilaku antisosial.Â
Gampang dipengaruhi berbuat anarkhis. Mudah tersulut atau terprovokasi oleh orang atau oknum yang tidak bertanggung jawab lantaran orang yang jiwanya kurang atau tidak sehat otomatis tidak punya kemampuan bernalar benar dan sehat pula. Keributan dan kekicruhan yang belakangan terjadi di tanah air, salah satunya isu-isu SARA yang jika tidak segera diatasi dan diwaspadai berpotensi mendorong kepada perpecahan, merupakan indikasi banyaknya orang belakangan ini yang tak mampu menggunakan nalar atau pikirannya dengan baik.Â
Nah, seperti halnya tubuh agar sehat perlu diberi nutrisi, begitu pun jiwa kita. Agar jiwa kita sehat, kita perlu memasukkan ‘makanan bergizi’ yang jiwa butuhkan. Apa saja itu? Berikut list yang bisa kita praktekkan!
1. Hidup dalam keseimbangan. Hidup itu seperti sepeda. Perlu menjaga keseimbangannya supaya bisa melaju aman dan sampai tujuan.Tanpa menjaga keseimbangan hidup, kita sulit untuk bahagia. Coba cek, apakah pekerjaan, keluarga, dan kehidupan sosial kita sudah berjalan seimbang alias tidak berat sebelah? Contohnya, apalah arti kesuksesan pekerjaan yang kita raih jika keluarga di rumah berantakan akibat kita kurang perhatian?
2. Miliki pengendalian diri.Belajarlah menguasai diri dalam segala hal. Orang yang bisa menguasai diri cenderung mampu mengendalikan emosi dan keinginannya. Dengan penguasaan diri yang baik, seseorang akan lebih dapat menikmati hidup dan merasa bahagia. Kalau merasa bahagia, biasanya lebih kecil risiko untuk terjerumus dalam perbuatan-perbuatan tidak terpuji dan tidak mulia.
3. Jangan menyimpan sakit hati. Ketahuilah menyimpan benci, amarah, dendam, sakit hati, dan perasaan lain yang sejenis, hanya menimbulkan kerugian seperti penyakit, mematahkan semangat, merenggut damai sejahtera dan sukacita, dsbnya. Tidak ada kebebasan pada orang yang membiarkan dirinya diikat sakit hati! Coba saja perhatikan dan jujur, mereka-mereka yang masih sakit hati (barisan sakit hati) dan tidak mau move on dari Pilpres lalu, sampai hari ini masih terus berulah merongrong ketenteraman dan kesatuan berbangsa. Mereka masih berhalusinasi dengan harapan-harapan mereka sehingga terus saja menyerang dan meng- underestimate pemerintah yang sah hanya karena mereka masih menyimpan sakit hati dari kekalahan.
4. Hidup dengan kepositifan. Dengan selalu diselimuti pikiran-pikiran yang positif, kita bakal menikmati banyak keuntungan. Seperti jiwa kita akan lebih tenang, tindakan kita menjadi positif, kita punya lebih banyak energi untuk mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, membuat hubungan kita dengan orang lain lebih baik, dll. Bahkan sebuah survei membuktikan, hidup positif menentukan 85% kesuksesan seseorang.Â
5. Bersukacitalah! Hidup yang sehat adalah hidup yang bersukacita, hidup yang bergembira, hidup yang bersyukur. Tapi memang kita harus benar-benar berjuang keras untuk itu, sebab kita kerap menjumpai dalam hidup hal yang bisa menurunkan kadar sukacita kita. Nah, salah satu cara untuk memelihara sukacita adalah dengan bersyukur. Bersyukur berarti melihat apa yang telah Allah perbuat dan berikan dalam hidup dengan jernih.
6. Bertemanlah! Ingin sehat dan panjang umur? Perbanyaklah teman Anda! Sebuah penelitian mengatakan teman tidak hanya sekadar untuk bersenda gurau, tetapi juga mempunyai pengaruh positif terhadap kesehatan fisik, emosional, dan bahkan spiritual seseorang. Nah, saran saya, tidak perlulah bermusuhan atau mencari-cari musuh hanya karena kita berbeda pendapat, pandangan atau nilai-nilai dari orang lain. Tidak usah ribut hanya karena pilihan kita kalah dan pilihan orang lain menang. Sebaliknya, dengan bermedsos kita bisa manfaatkan sebaik mungkin untuk memperbanyak teman dan memperluas jaringan. Inga, inga, tring! berteman secara positif itu membuat hidup kita lebih berwarna, bahagia, dan sehat!
7. Ekspresikan cintamu. Mencurahkan cinta kasih/afeksi adalah kunci kebahagiaan dan kesehatan. Seperti kasih kepada pasangan, anak dan keluarga. Menurut penelitian anak-anak yang mendapat pelukan dari orangtua akan terbentuk menjadi pribadi yang punya rasa empati tinggi. Perasaan bahagia dan hidup bermakna juga bisa tumbuh ketika kita membantu orang lain. jadi jangan mikir-mikir atau sungkan-sungkan jika ingin berbuat dan beramal baik terhadap orang lain di sekeliling kita.
8. Karib dengan Tuhan. Di semua agama pasti kebenaran ini tidak disangkal bahwa dalam kekariban dengan Tuhan ada pertolongan dan mukjizat. Kita akan menikmati berkat-berkat Tuhan dan mengalami kebaikanNya. Dengan kata lain, hidup kita akan sehat (baik jiwa dan raga) dan sangat berbahagia. Jadi, jangan tunda lagi untuk membangun keintiman Anda dengan Tuhan Anda. Caranya, rajinlah beribadah, berdoa, mengikuti kegiatan spiritual, membaca firman Allah. Ingat, ini tak terjadi secara instan melainkan perlu latihan dari sehari ke sehari.