Mudik lebaran tahun ini menjadi lebih berwarna karena situasi pandemi sudah enggak seperti tahun sebelumnya. Terlebih saat pemerintah mengizinkan masyarakat Indonesia untuk merayakan lebaran di kampung halaman. Meskipun dengan syarat dan ketentuan, setidaknya saya dan keluarga lebih tenang dan aman karena kasus Covid-19 di Indonesia terus menurun hingga banyak Kabupaten dan Kota di Indonesia banyak yang turun level dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Mungkin kalian masih ingat ketika ada saudara atau tetangga yang mudik kampung secara diam-diam karena saking pinginnya lebaran di kampung halaman bersama keluarga. Kangen bercengkrama dengan keluarga karena mungkin tahun sebelumnya juga engak mudik karena ketatnya pemberlakuan PPKM. Alhamdulillah...semakin ke sini angka kasus yang disebabkan oleh virus Corona semakin turun.
Nah, berikut kegiatan rutin saya saat mudik lebaran ke rumah suami, Wonosobo. Dan semua kegiatan berikut tak lepas dari yang namanya transaksi.
1. Silaturahim ke Sesepuh.
Di keluarga besar suami saya, selain kegiatan silaturahim ke tetangga dan saudara, kami menyempatkan untuk berkunjung ke sesepuh atau guru-guru seperjuangan almarhum Bapak mertua. Kami satu rombongan terdiri dari Ibu, anak-anak dan cucu-cucu yang jumlahnya 14, semua ikut. Kebayang ramainya seperti apa, kan? Ditambah nak dan menantu saja yang jumlahnya 12. Satu mobil enggak muat, dong.
Saya senang mengikuti kegiatan silaturahim ke sesepuh karena selalu mendapatkan insight positif dari tiap kunjungan. FYI, kami enggak hanya berkunjung ke satu guru saja, ya. Melainkan ada beberapa guru. Mulai dari yang terdekat ada di Kecamatan Mojotengah, sampai yang terjauh di Kecamatan Garung.
2. Ikut Reuni dengan Teman Lama.
Meskipun jarak tempat tinggalku yaitu Banjarnegara ke Wonosobo enggak jauh-jauh amat. Tapi menyempatkan untuk bertemu dengan teman lama itu sangat susah. Kebetulan saya pernah menghabiskan waktu kurang lebih empat tahun kuliah di Wonosobo. Rutinitas harian sebagai Ibu Pekerja Kantoran cukup menyita waktu sampai kalau ada acara, tuh, jarang banget bisa merapat. Makanya, saat ada undangan reuni saya mengajak suami dan anak untuk turut menghadiri. Alhamdulillah...sebagian besar dari kami sudah berkeluarga. Senang banget bisa menghadiri reuni yang diadakan satu tahun sekali saat momen lebaran Idulfitri.
3. Rekreasi ke Obyek Wisata.
Selain silaturahim, rekreasi saat lebaran menjadi salah satu agenda yang seperti wajib. Hahaha. Ya gimana, kami datang dari berbagai daerah. Ada yang dari Boyolali, Batang, ada juga yang dari Jakarta. Makanya saat sudah berkumpul, kami menyempatkan untuk rekreasi sebelum pada akhirnya kami kembali pulang ke rumah masing-masing. Fokus utama kami, sih, tentu menyenangkan anak-anak. Tempat rekreasi yang kami datang pun sudah pasti tempat yang aman dan nyaman buat anak-anak.
Tahun ini, kami rekreasi ke Obyek Wisata Kalianget, Wonosobo. Tempat rekreasi yang menghadirkan wahana kolam renang dengan air hangat. Seru banget renang di sini, anak-anak betah karena airnya hangat. Jadi enggak bosan-bosan mereka mencoba satu kolam ke kolam lainnya (kolam anak-anak dan ada juga kolam balita). Mereka kelihatan happy banget. Apalagi pas waktunya makan-makan, tambah semangat.
4. Beli Oleh-oleh Khas Setempat.
Mudik selain identik dengan kemacetan juga identik dengan oleh-oleh khas, ya. Hari pertama masuk kantor yang ditanya itu berapa hari mudik dan oleh-oleh. Hahaha. Karena saya cukup dekat mudiknya, enggak sampai satu jam sampai, saya jarang membawa oleh-oleh khas setempat karena bisa dibilang oleh-olehnya enggak jauh beda. Tapi, beberapa saudara yang luar kota membawa oleh-oleh.