Mohon tunggu...
Idaharyani
Idaharyani Mohon Tunggu... -

Idaharyani adalah guru matematika pada SMPN 39 Bulukumba

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Didaktik

10 Mei 2015   23:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:10 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Didaktik adalah ilmu mengajar yang memberikan prinsip-prinsip tentang cara-cara menyampaikan materi matematika pada khususnya sehingga dapat dikuasai dan dimiliki siswa. Didaktik adalah bagian dari pedagogik atau ilmu mendidik anak. Herry Sukarman (2003) menyatakan bahwa ada 9 prinsip atau asas didaktik yang sering dikemukakan yang meliputi asas: a. apersepsi, yaitu kemampuan menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki untuk mengingat/memahami pengetahuan baru, atau yang biasa disebut pembelajaran bermakna (meaningful learning) yang digagas olehDavid P. Ausubel b. peragaan, yaitu dalam menjelaskan suatu permasalahan yang abstrak, selain kita menggunakan gambar sebaiknya menggunakan juga model karena kalau hanya gambar terkadang bermakna ganda bagi siswa SMP. Hal ini sejalan dengan teorema konstruksi yang menyatakan bahwa : 1) Siswa lebih mudah memahami ide-ide abstrak dengan menggunakan peragaan konkret (enactive) dilanjutkan ke tahap semi konkret (iconic) dan diakhiri dengan tahap abstrak (symbolic). 2) Teorema notasi yang menyatakan bahwa simbol-simbol abstrak harus dikenalkan secara bertahap. 3) Teorema kekontrasan atau variasi yang menyatakan bahwa konsep matematika dikembangkan dengan beberapa contoh dan yang bukan. 4) Teorema konektivitas yang menyatakan bahwa konsep tertentu harus dikaitkan dengan konsep-konsep lain yang relevan. Kegiatan dalam pembelajaran yang menerapkan asas peragaan dapat diwujudkan dalam berbagai kegiatan seperti yang dikemukakan oleh Edgar Dale 1) Pengalaman langsung 2) Pengalaman yang diatur 3) Dramatisasi 4) Demonstrasi 5) Karyawisata 6) Pameran 7) Televisi 8) Film 9) Gambar sebagai alat peraga c. Motivasi, Motivasi adalah daya penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu dengan tujuan tertentu. Motivasi dapat berasal dari dalam diri siswa (motivasi intrinsic) maupun berasal dari luar (motivasi ekstrinsik ) dalam hal ini guru. d. Belajar aktif. Yaituh belajar yang melibatkan keaktifan mental (intelektual-emosional) walaupun dalam banyak hal diperlukan keaktifan fisik. Kadar keaktifan siswa dalam belajar ditentukan oleh tujuh faktor yaitu : 1. Partisipasi siswa, 2. Tekanan pada upaya mencapai tujuan , 3. Partisipasi siswa , 4. Penerimaan guru terhadap perbuatan ataupun kontribusi siswa yang kurang relevan bahkan salah sama sekali. 5. Kekohesifan kelas sebagai kelompok. 6. Kesempatan , 7. waktu. e. Kerja sama, salah teknik guru agar siswanya mau kerjasama dalam belajar adalah dengan keterlibatan siswa di dalam tugas-tugas klasikal ataupun kelompok. Untuk memancing keterlibatan siswa maka diperlukan prinsip berikut : 1. siswa memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan dan masalah, serta memiliki rencana yang jelas. 2. anggota memberikan kontribusi dalam penyelesaian tugas. 3. Setiap anggota harus bertanggung jawab pada kelompok. 4. Setiap anggota harus berpartisipasi aktif. 5. Porsedur pemec. masalah dilakukan secara demokratis. 6. Pimpinan kelompok menciptakan suasana dinamis. 7. Guru memberi penilaian terhadap kemajuan tugas kelompok. f. Mandiri, kemandirian adalah sikap yang harus dimiliki oleh siswa. Guru tidak bias memanjakan siswanya dengan dalih wajib belajar. g. Penyesuaian dengan individu anak, demi menjangkau seluruh siswa maka guru mesti memperhatikan perbedaan individu dalam menerima pembelajaran, namun kenyataannya hal ini sangat sulit untuk dipraktikkan karena mengingat keterbatasan faktor pendukung pelayanan pendidikan. h. Korelasi, yaitu mengaitkan pokok bahasan yang diajarkan dengan pokok bahasan lain dalam satu mata pelajaran seperti menghubungkan materi sekarang dengan materi yang lalu, dan mengaitkan hubungan atau manfaat suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain dalam kehidupan sehari-hari. i. Evaluasi yang teratur. Melakukan evaluasi secara teratur baik pada saat proses pembelajaran maupun setelah selesai kegiatan pembelajaran merupakan bagian integral dari tugas guru, dalam melakukan evaluasi proses dan hasil belajar guru harus menganut prinsip-prinsip berikut : Menyeluruh , Berkesinambungan, Berorientasi pada tujuan, Obyektif, Terbuka , Bermakna, dan Mendidik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun