Mohon tunggu...
Ida Fitri
Ida Fitri Mohon Tunggu... -

Sebuah tulisan mampu menciptakan sejarah ...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menatap Rupa Dunia

4 September 2014   01:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:41 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak! Aku ingin hidup. Kakiku dipatahkan, selanjutnya tangan-tangan kecilku.

Tidakkk! Aku ingin melihat wajahmu, Ibu.

“Sakitt!”

Leherku dipatahkan, aku berdarah-darah, semua gelap.

***

“Bangun! Bangun!”

Tak ada gerakan, tubuh itu terbaring kaku. Darah bercucuran dari pangkal pahanya.

“Sial! Kenapa kamu mati di sini?"

Perempuan itu mengepel lantai, membersihkan darah-darah, kemudian menyeret tubuh beku itu.

End

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun