Pertemuan malam ini diawali dengan lantunan puisi yang tergores indah oleh ibu moderator Widya Althabisma di WA group Kelas Belajar Menulis Nusantara angkatan 28 PGRI pertemuan ke 2.
Setiap kita adalah karya indah...
Setiap kita adalah buku sejarah...
Tergantung kita akan menutup atau membuka sejarah.
Membuka, dan menarikan setiap deretan huruf kenangan. Menggoreskan kisah sejarah dalam keabadiaan. Dikenang dalam peradaban.
Ataukah...
Mengunci rapat buku itu. Dan hanya kita yang tahu.
Tertinggal.... Terlewat... Terkubur tanpa kenangan.
Dan terlupakan tanpa perayaan.
Hanya kita bisa yang menentukan. Jadikan kisah kita abadi dalam ingatan sejarah.
Sekarang atau tergerus roda kesibukan.
Karena satu ons tindakan nyata lebih berharga dari satu ton niatan.
Yuuk tentukan renjana Anda.....
Puisi tersebut mengajak kita untuk menggoreskan sejarah hidup kita dalam bentuk tulisan dan bisa dikenang dalam peradaban oleh banyak orang dan mungkin saja menjadi motivasi orang lain.
Awalnya saya berpikir moderator salah menulis renjana yang harusnya rencana. ternyata saya mendapat ilmu baru hari ini renjana adalah kata yang mewakili "passion" . Saya coba telusuri menggunakan internet di situs https://id.wikipedia.org/wiki/Renjana
yang menjelaskan bahwa istilah Renjana diserap ke dalam bahasa Indonesia dari bahasa Sansekerta रञ्जन rañjana, yang berati hasrat (yang menyala), menyenangkan, sangat menarik, gembira Passion adalah suatu pekerjaan yang dilakukan namun tidak berharap imbalan karna mereka melakukan nya atas dasar cinta dan suka
Sedangkan menurut KBBI renjana/ren·ja·na/ n rasa hati yang kuat (rindu, cinta kasih, berahi, dan sebagainya)
Kemudian ibu moderator mengenalkan sosok literasi yang sudah mengenyam banyak pengalaman walaupun usia teleh melewati muda. Sosok yang keibuan, ucapan lembut bak air yang mengisi kekosongan jiwa. Tarian penanya lincah tak pandang usia. Menebar tetesan renjana bagi setiap insan untuk berkarya. Dialah ibu kita, Ibu bagi literasi bangsa. Sang Ratu antologi yang tak pernah lelah memberi makna dalam tiap titian usia. Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd.
Kita diminta membaca sebuah materi dalam media PPT yang berjudul Writing. akan saya reviu secara khusus pada tulisan lainnya. Saat ini saya ingin fokus pada diskusi yang luar biasa menggelitik keingintahuan saya.
Seperti biasanya pertemuan bagi dalam 4 sesi, yaitu :
1. Pembukaan
2. Paparan materi melalu chat WA grup
3. Tanya jawab
4. Penutup
"Saya sebagai ulama/ usia lanjut masih aktif. Memposisikan diri sebagai tim doa dan tim hore.
Bahagia rasanya bisa mengingatkan para alumni gel 1-27 bahwa beliau semua memiliki potensi yang luar biasa dan harus dilejitkan khususnya di dunia literasi" ujar bunda sri mengawali pertemuan setelah sejenak bertegur sapa dengan moderator
lebih lanjut bunda tuti menjelaskan bahwa dengan berbagi dan mengajak peserta untuk menulis, pada akhirnya bagi mereka yang mau berproses dan mau keluar dari zona nyaman, lalu mengikuti aturan main yang ada, juga berani mengambil tantangan ikut lomba, dan meraih sukses.
Bunda sri dengan didampingi moderator ibu widya mengajak kita merenungi sebuah proses "Menulis menjadi passion yang menjanjikan"