Mohon tunggu...
Ida Bagus Gede Paramita
Ida Bagus Gede Paramita Mohon Tunggu... Dosen - Tenaga Pengajar

Easy Going

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Waras" ala Orang Bali

19 Juni 2020   22:27 Diperbarui: 19 Juni 2020   22:30 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selama tiga bulan belakangan ini, hampir diseluruh belahan bumi sedang dilanda oleh permasalahan yang sama, yakni mewabahnya virus corona.

Virus ini benar-benar menghantui seluruh manusia yang ada dimuka bumi, karena virus ini menyerang organ pernafasan dan menyebabkan kematian karena  gagal nafas.

Berbagai protokol kesehatan telah dilaksanakan guna memutus mata rantai mewabahnya virus tersebut, dan yang terbaru dibahas dan diperbincangkan masyarakat adalah pembatasan sosial yang dikemas dengan berbagai istilah seperti karantina wilayah, PKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dan sebagainya. 

Dan ini memang cara yang ampuh untuk mempersempit mewabahnya virus, karena logikanya virus itu tidak bergerak, yang bergerak inangnya (orang yang terkena virus). Karenanya pergerakan manusia yang harus dibatasi untuk meminimalisir penyebaran virus.

Kita patut berbangga sekaligus angkat topi untuk masyarakat Bali atas kedisplinandalam menjalankan himbauan pemerintah.

Alhasil, grafik penyebaran virus corona semakin landai bahkan target pemerintah provinsi Bali, Bali adalah Provinsi pertama di Indonesia yang terbebas dari wabah ini.. Mudah-mudahan! Karena itu memang harapan semua pihak untuk menggerakan kembali roda perekekonomian.

Target Pemerintah bukanlah suatu kemustahilan, karena pemerintah dan masyarakat Bali sendiri menyadari orang Bali adalah orang "waras" dan menginginkan wabah ini cepat berkurang, bahkan hilang.

Orang Bali adalah orang yang manut (taat) dan berkeyakinan apa yang dihimbau oleh pemerintah adalah hal terbaik bagi masyarakat Bali itu sendiri. Terlebih dalam kehidupan beragama Hindu orang Bali mereka mengenal filosofi Tri Hita Karana.

Tiga Hal yang menyebabkan kebahagiaan dan kesejahteraan yang bersumber dari menjaga keharmonisan manusia dengan Tuhan, manusia dengan lingkungan, dan manusia dengan sesamanya. Pemerintah provinsi Bali dan masyarakat secara spiritual meyakini bahwa munculnya wabah ini akibat terjadinya ketidak harmonisan diantara unsur-unsur Tri Hita Karana tersebut.

Selain menerapkan anjuran pemerintah seperti Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sosial/physical distancing, dan memakai masker.

Orang Bali di masa pandemi, berserah kepada Penciptanya dengan berdoa dan memohon agar wabah ini cepat berlalu. Ibadah yang biasanya dilakukan secara komunal, dimasa pandemi dilaksanakan lebih personal, tentu secara logis pembatasan jumlah orang yang beribadah akan membawa suasana lebih khusuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun