Mohon tunggu...
idaamustikaa
idaamustikaa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

baca buku

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bunga Telang Si Cantik Kaya Manfaat

20 Juni 2024   13:34 Diperbarui: 20 Juni 2024   13:37 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumen pribadi

Butterfly pea atau sering disebut " bunga telang"  ini berasal dari daerah ternate. Akan tetapi dia juga tumbuh banyak di kebun-kebun, bisa di bilang juga tumbuhan liar. Meskipun tumbuhan liar dan banyak orang yang mengabaikan tumbuhan tersebut, bahkan banyak orang yang memangkas tumbuhan tersebut karena dia tumbuh merambat pada pohon lain tetapi bukan symbiosis parasitisme.

Banyak orang yang kurang wawasan terhadap tumbuhan tersebut, apalagi warga kampung banyak dari mereka mengira bahwa itu hanya tumbuhan biasa saja maka dari itu mereka tidak memanfaatkan kandungan-kandungan penting yang terdapat pada bunga telang. Dia tumbuh kapan saja tidak menentukan musim hujan atau kemarau, tetapi jika musim kemarau berlebihan memiliki dampak buruk pada bunga telang, misalnya : warna yang tidak terlalu pekat, bunga tidak tumbuh banyak dll.

Selain memiliki warna dan bentuk yang cantik, bunga telang sudah sejak lama digunakan sebagai obat-obatan herbal untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Selain itu, manfaat bunga telang juga bisa untuk pewarna makanan, minuman, skincare, sabun, dan kosmetik lainnya. Bunga telang juga tidak hanya dimanfaatkan untuk itu akan tetapi sering juga di gunakan untuk mengobati diare, mengtasi rambut rontok,hingga menurunkan berat badan. Dalam bunga telang terdapat pigmen alami yang memberikan warna biru unik. Pigmen ini disebut sebagai antosianin, yang juga ditemukan dalam beberapa buah dan bunga lainnya. Antosianin ini bertanggung jawab untuk memberikan warna pada bunga telang, yang bisa bervariasi dari biru tua hingga ungu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun