Hidupmu bahkan tak pernah bahagia
Tapi kau selalu membahagiakan orang lain
Kau selalu iba dengan orang lain
Tapi mengapa penyakit itu tak merasa iba padamu
Apa yang pernah kau lakukan dulu?
Hingga kau disiksa sampai ajalmu
Tubuhmu kurus, kering tak berdaya
Melawan kanker yang begitu ganasnya
Andai aku bisa protes
Mengapa pamanku yang kau serang ?
Apakah dia jahat ?
Berjudi ?
Pembohong ?
Koruptor ?
Semuanya tidak, mengapa yang kau serang tidak koruptor saja ?
Yang sudah jelas merugikan orang lain dan Negara
Ragamu telah terkubur bersatu dengan tanah,
Tapi jiwa dan cintamu akan selalu hidup di jiwa kami
Semoga kau bahagia di alam sana,
Yang belum pernah kau dapatkan di dunia
Selamat jalan paman…
Sosokmu kan abadi dihatiku…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H