.
Pada sebuah rindu
Bayangan itu mengendap seperti dirimu
Kau kah itu?
Aku menoleh pada sebuah harap
Dan bayangan itu lenyap
.
Kembali aku melangkah rindu demi rindu
Dan tawa itu berderai dari bibir yang entah
Juga angin hembuskan bisikanmu
Dari arah yang tak kutahu
.
Kau kah itu?
Dan bayangan itu bersembunyi di balik apa saja
Menempel pada kaki banyak lelaki
Yang tak mengenali bayangan sendiri
.
Kutatap bayangan itu
Ia berdegup lalu berlesatan ke segala arah
Aku berlari dan bayangan itu kian bersembunyi
Aku tersenyum, mendengar degup bayangan yang senada jantungmu
.
Kau tak tahu, aku sudah dibelakangmu
Memungut rahasia demi rahasia
Merengkuhmu yang bersembunyi di balik nama dan cerita
.
Maka kubisikkan di sela pelukku:
“Cinta, bayanganmu tak bisa lari dari mataku
Karena kutahu degup itu milikmu”
.
Kau bilang bukan kau
Aku tak peduli
Mengintailah lagi, sayang
Saat aku rindu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H