Alkisah pada tahun 2061, seorang kompasianer yang tua renta merasa hendak menemui ajalnya. Tubuh kurusnya yang terbaring layu, telah digerogoti berbagai penyakit lantaran pola hidup yang kurang sehat di usia muda. Kedua lingkar matanya menghitam dikarenakan sebuah penyakit aneh yang baru ditemukan pada tahun 2051. Penyakit yang kata dokter disebabkan efek negatif yang langka dari penggunaan internet dosis besar jangka panjang. Sehingga wanita tua itu, selama 10 tahun terakhir tak pernah menyentuh modem dan laptop untuk berkompasiana ria lagi.
“Uhuk. . . Uhukk. . . Cu, kesini sebentar, uhukk. .”
“Ada apa eyang? Eyang haus? Tak ambilin minum ya eyang?”
“Eyang nggak haus, Cu. Tolong ambilin laptop kamu kesini.”
“Lho, eyang uti kan sakit. Buat apa laptop?”
“Eyang merasa umur eyang tidak lama lagi. Ini permintaan terakhir eyang, Cu.”
Akhirnya cucu si kompasianer itu ambil juga laptop di meja kamarnya dengan perasaan bingung. Dia duduk disebelah eyangnya yang pesing itu.
“Bukain akun kompasiana eyang Cu, alamat imel ichan_love@you.com. Pesword aiiiilapyouuhhh”
“Wuihhhh. . . . Ada foto cewek cantik eyang, namanya Zee Zee. . . aku boleh kenalan nggak eyang?”
“Husy! Itu foto palsu, Cu, dari jaman eyang masih perawan sampe sekarang udah peyot, itu foto bule nggak pernah ganti. Umurnya lebih sepuh dari eyang. Coba buka akun suaminya, si Empuss.”
“Suaminya kucing, eyang??”
