Mohon tunggu...
ida widiastuti
ida widiastuti Mohon Tunggu... Pustakawan - sedang belajar menulis jejak

Ketika Mulut Berganti Pena, Ketika Bicara Berganti Tinta. Pergi di 2015 ....kembali di 2022. Hampir sewindu berkelana.. meski terkaget dengan tampilan kompasiana 4.0 . Kini aku pulang...

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sekedar Curhat: Berbohong Itu Memayahkan Kawan!!

3 Agustus 2022   14:09 Diperbarui: 3 Agustus 2022   14:24 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tulisan ini sekedar curhat; Begitu buka draft ternyata saya menyimpan sebuah tulisan 6 tahun yang lalu yang belum tuntas. Berarti 2016. Semoga ada hikmah yang bisa diambil.

"Mas...ah moso seh..hi..hi..hi..." suara agak nyaring terdengar dari kamar belakang. Jeda 1 meter dari kamar anakku. Masih terdiam di atas kasur si bungsu yang tadi minta dikeloni. 

Sambil mengumpulkan kesadaran karena tertidur entah berapa lama. " malem-malem begini ..ngobrol banter.. si mbak lagi ngigau ta" batinku, tapi segera terbantahkan karena Obrolannya ko ga berhenti, diselingi cekikikan, menambah rasa penasaranku.

 Saya bergerak perlahan menuju kipas angin yang menimbulkan suara berdengung lembut yang membuat suara obrolan di kamar belakang ga begitu jelas. Sambil melihat jam dinding ruang tengah. hampir jam 12  malam, masyaAllah. 

Saya terduduk di pinggir kasur, mendengar obrolannya yang semakin seru kayanya, suaranya lebih jelas. "hi..hi..hi...ojo ngono sampean mas.. mimpeni aku po'o.." idih ko tambah genit batinku. 

Aku berbaring kembali di samping si kecil, sambil menunggu berakhirnya obrolan di kamar belakang yang menjemukan. Karena lelah dan kantuk saya pun tertidur tanpa bisa tau ending ceritanya, dan baru tersadar lagi setelah pintu garasi terdengar berderit, tanda suami baru pulang. 

Sambil sempoyongan karena kantuk, membukakan pintu untuk suami, dan memicingkan mata demi melihat jam di dinding ruang tengah, ah jam 1.15 menit, dan masyaAllah...... Rabbi.. obrolan di kamar belakang ternyata belum  rampung juga.

 Mbak ayu (bukan nama sebenarnya) penghuni kamar belakang itu asisten  rumah tangga kami yang baru, yang pada saat saya mendengar kejadian malam itu baru 3 hari kerja di rumah. Ibu 3 anak yang baru pulang dari malaysia, dan baru ditinggal suami meninggal.

Badannya yang jangkung besar, cukup manis, dan 2 tahun lebih muda dari adik bungsuku yang usianya sekarang menginjak 29 thn. 

Mendengar kisahnya di Malaysia yang pilu karena kelakuan majikannya yang katanya kasar sehingga baru 3 bulan kerja dia memutuskan kabur dari sana dan keinginannya untuk memperbaiki ibadah solatnya yang sempat ditinggalkannya sewaktu di Malaysia karena majikannya melarang sholat  kecuali malam hari, membuatku terenyuh, dan berharap semoga Mbak Ayu bisa kami percaya untuk membantu pekerjaan di rumah dan menemani anak-anak menunggu ibunya pulang kerja. Saya meyakinkannya tentang perannya di rumah kami yang kami anggap keluarga sendiri, begitu kami memperlakukan semua ART yang pernah bersama kami. 

Tapi memang setiap orang membawa caranya masing-masing, Selama 8 tahun ini, sudah 8 orang yang ikut membantu di rumah tangga kami, dengan bermacam-macam kasus dan gaya yang terkadang menguras banyak perasaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun