Mohon tunggu...
Ida septi indriani
Ida septi indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - semangat buatlah hari esok menjadi hari yang baik

kerjakan dan jangan mengeluh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permainan Domikado sebagai Media Evaluasi Pembelajaran di SDN 16 Martapura

9 Agustus 2021   19:39 Diperbarui: 10 Agustus 2021   08:19 1745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak mengenal permainan domikado. Permainan yang berasal dari Maluku ini sudah dikenal di berbagai daerah di Indonesia termasuk di Sumatera Selatan. Permainan tradisional ini memang jarang dimainkan pada zaman milenial ini dikarenakan anak-anak lebih memilih untuk bermain dengan gadgetnya. Padahal permainan tradisional ini memiliki banyak manfaat yaitu membuat anak menjadi kreatif, melatih motorik kasar dan halus anak, serta membangun interaksi sosial dan kerjasama dengan teman sebaya.

Mengajak anak bermain tradisional tidak hanya membuat anak merasa senang namun juga dapat membantu tumbuh kembangnya. Dengan permainan tradisional maka pembelajaran yang diberikan menjadi lebih berkesan, sehingga anak tidak akan mudah melupakan materi pembelajaran tersebut. Biasanya pendidik mengukur kemampuan pemahaman para siswa dengan mengunakan evaluasi pembelajaran berupa ujian atau soal latihan.

Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan apakah tujuan dari pembelajaran telah tercapai atau belum. Sebenarnya evaluasi yang dapat diberikan kepada siswa tidak harus dengan memberikan ujian maupun soal latihan. Namun dapat juga dengan memberikan evaluasi yang menyenangkan dan bermakna. Salah satunya yaitu dengan menggunakan permainan seperti yang telah saya lakukan pada siswa kelas 4 di SDN 16 Martapura. Kehadiran saya di SDN 16 Martapura adalah sebagai salah satu mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan yang lulus di program Kampus Mengajar,

Di SDN 16 Martapura saya tidak sendiri, dikarenakan ada rekan saya dari perguruan tinggi lain yang juga lolos dalam program Kampus Mengajar. Kami berdua ditempatkan di sekolah ini. Program Kampus Mengajar merupakan salah satu program dari Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Program Kampus Mengajar bertujuan untuk membantu proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19, khususnya di daerah 3T (Terluar,Terdepan, dan Tertinggal).

Kegiatan ini berlangsung selama 3 bulan, dimulai pada tanggal 22 Maret hingga 25 juni 2021, dan di ikuti oleh 15.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Sebelum penerjunan kampus mengajar, saya mengikuti pembekalan baik dari program Kampus Mengajar maupun dari Universitas Ahmad Dahlan. Salah satu pesan dari pembekalan yang diberikan adalah pendidik yang baik adalah pendidik dapat mengajarkan pembelajaran yang bermakna dengan metode yang menyenangkan. Saya mengimplementasikannya di SDN 16 Martapura. Saya bersama rekan menjadikan permainan tradisional Domikado sebagai media evaluasi pembelajaran ketika selesai memberikan materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Cara melakukan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional ini terbilang cukup mudah, yaitu dengan anak-anak membentuk lingkaran kemudian membuat aturan main dimana biasanya anak-anak menyanyikan lagu Domikado. Namun pada saat evaluasi ini anak-anak diminta menyanyikan lagu wajib nasional. Saat lagu tersebut berhenti selaras dengan ayunan tangan dan mengenai tangan siswa, maka saya dan rekan memberikan pertanyaan dan siswa tersebut menjawab. Jika siswa berhasil menjawab maka akan diberikan sebuah reward berupa tepukan tangan. Namun jika siswa tidak berhasil menjawab, maka siswa akan diminta untuk menyanyikan salah satu lagu daerah atau lagu nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun