Mohon tunggu...
Ida FatmalaSari
Ida FatmalaSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya Ida FatmalaSari mahasiswa PGSD di Universitas Palangka Raya, saya memiliki hobi liburan menonton film kalau dalam bilang olahraga sayang menyukai olahraga badminton. saya jugaa menyukai bidang seni contohnya melukis, saya juga berkeinginan menjadi seorang Guru yang profesional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Tarian Asal Kalimantan Tengah yaitu Tari Kayau

17 Oktober 2024   18:34 Diperbarui: 17 Oktober 2024   19:40 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tari Kayau merupakan upacara adat yang dilakukan sebagai bentuk keberanian, kejantanan dan kekuasaan dalam melindungi keberadaan suku dari musuh, pada masyarakat Kalimantan Tengah khususnya Suku Dayak pada masanya. 

Tidak semua orang bisa mengayau karena ada aturan dan syarat-syaratnya. Alat yang digunakan seperti Mandau, yang merupakan senjata tradisional Suku Dayak. Kayau atau mengayau memiliki arti arti memotong kepala musuh. Upacara mengayau merupakan simbol tanggung jawab sosial, nilai pendidikan dan bersifat untuk melindungi diri bukan kegiatan negatif.


Tarian Kayau diturunkan kali pertama oleh Urang Lindau Lendau Dibiau Takang Isang , seorang yang gagah berani pada zamannya. Dalam perkembangan zaman, mengayau tidak lagi dilakukan, namun tarian ini tetap dipertahankan sebagai simbol keberanian dan kekuatan para leluhur Dayak. Tarian ini seringkali menggambarkan gerakan para prajurit yang berperang dan kembali dengan kemenangan.


Tarian Kayau juga sering kali dilakukan dalam konteks spiritual, untuk mengundang roh leluhur atau memohon restu dari para dewa dalam upacara-upacara adat. Adapun tujuan dari tari kayau yaitu Tarian ini ditujukan untuk menghormati para leluhur suku Dayak, terutama prajurit-prajurit yang gugur dalam pertempuran serta sebagai salah satu bentuk pelestarian tradisi kuno Dayak, yang menjadi bagian penting dari identitas budaya mereka.

Opini saya, tarian ini sangat kuat dalam aspek visual dan emosional. Ia memberikan kesan mendalam tentang hubungan spiritual antara manusia dan alam, serta menggambarkan rasa hormat pada leluhur dan keberanian. 

Selain itu, tarian ini juga memiliki fungsi sebagai sarana untuk menjaga identitas dan kebanggaan budaya lokal di tengah modernisasi. Namun, tantangan utama saat ini adalah bagaimana menjaga kelestarian tarian ini di generasi muda agar tetap relevan dan tidak terlupakan di era globalisasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun