Mohon tunggu...
Ida FatmalaSari
Ida FatmalaSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya Ida FatmalaSari mahasiswa PGSD di Universitas Palangka Raya, saya memiliki hobi liburan menonton film kalau dalam bilang olahraga sayang menyukai olahraga badminton. saya jugaa menyukai bidang seni contohnya melukis, saya juga berkeinginan menjadi seorang Guru yang profesional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Tarian Asal Kalimantan Tengah yaitu: Tari Mandau

16 Oktober 2024   22:15 Diperbarui: 16 Oktober 2024   22:27 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tari Mandau adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Kalimantan Tengah, terutama dari suku Dayak. Tarian ini menggambarkan keberanian dan semangat para prajurit Dayak dalam melindungi wilayah mereka. Dalam pertunjukannya, penari menggunakan senjata tradisional Dayak yang disebut "mandau," sejenis pedang atau parang yang menjadi simbol kekuatan dan keberanian.

Asal usul Tari Mandau berakar dari tradisi perang suku Dayak, di mana mereka kerap mempertahankan wilayah dan kehormatan mereka dari ancaman luar. Tarian ini juga berfungsi sebagai upacara ritual untuk meminta perlindungan dan kekuatan dari leluhur atau roh-roh penjaga. Tari Mandau sering dipentaskan dalam upacara adat, festival budaya, atau penyambutan tamu kehormatan, dan dipadukan dengan iringan musik tradisional khas Kalimantan, seperti gong dan gendang. Tarian ini menjadi simbol kekayaan budaya dan warisan leluhur yang terus dilestarikan oleh masyarakat Dayak.

Opini saya, Tari Mandau adalah salah satu bentuk seni tradisional yang luar biasa dari Kalimantan Tengah. Saya sangat kagum dengan bagaimana tarian ini tidak hanya memamerkan keindahan gerakan, tetapi juga mengandung makna yang dalam tentang keberanian dan kekuatan. Penting sekali bagi generasi muda untuk tetap melestarikan tarian ini, karena di dalamnya terdapat nilai-nilai leluhur yang patut dijaga dan dihormati."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun