Ambarawa (11/02/2022), Lima dari delapan RW di Kelurahan Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa didapati temuan kasus DBD pada minggu pertama tahun 2022. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang diakibatkan oleh empat jenis virus dengue.
Keempat virus tersebut sering disebut DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Setiap jenis memiliki karakteristik dan pola penyebarannya sendiri. Virus ini dibawa dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina.
Nyamuk yang berasal dari Afrika ini mudah ditemukan diwilayah dengan iklim tropis. Curah hujan yang tinggi mendukung perkembangbiakan nyamuk tersebut.
Sebagai pencegahan dapat dilakukan pada nyamuk pradewasa atau sering disebut dengan jentik-jentik (uget-uget). Pengendalian nyamuk pradewasa menggunakan predator alami yaitu ikan.
Ikan yang dapat memangsa jentik diantaranya yaitu
- Ikan Cupang
- Ikan Cere
- Ikan Nila Merah
- Ikan Kepala Timah
- Ikan Mas
- Ikan Cethul
Kader kesehatan setempat mengatakan bahwa pengendalian nyamuk pradewasa atau jentik dengan pemantauan kurang berjalan pada masa pandemi Covid-19. Untuk itu mahasiswa KKN Tim 1 Undip melakukan Survey jentik dan Pemberian ikan dari rumah ke rumah sebagai salah satu metode pengendalian kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Survei Jentik dan Pembagian Ikan Cupang dilakukan pada Hari Minggu (6/2) bersama dengan Karang Taruna dan Kader Kesehatan Masyarakat RW 02 Kelurahan Tambakboyo. Hasil survey jentik, 30% dari rumah yang diperiksa dengan kriteria memiliki bak penampungan permanen masih positif ditemukan jentik.
Untuk itu pemberian ikan cupang diharapkan dapat menurunkan kepadatan jentik nyamuk sebagai vektor penyakit DBD, sehingga dapat menurunkan angka kejadian kasus DBD di Kelurahan Tambakboyo.