Mohon tunggu...
Fulan
Fulan Mohon Tunggu... Lainnya - Penganggur setia

Kabarnya, batin dibanjiri rindu, akibat curah halu yang menggebu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengenai Kota dan Kamu

25 November 2022   20:03 Diperbarui: 25 November 2022   20:01 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

untukmu :
                 surat ini mengenai kota itu

aku ingin menceritakaanya padamu:

aku diam-diam nyelinap masuk di bekas kotamu, melirik kenangan yang tertinggal  lalu, aku mendengar tembok dan langit menggemakan namamu.
aku bertanya, di manakah kau sekarang--yang telah membangun kenangan di kota ini.
di lekung ingatan, ia jawab dengan diam.
dan seperti maling yang tertangkap basah,
aku diburu, aku lari dan sembunyi. tapi tiba-tiba saja aku sudah dihabisi massa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Di Musim Ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun