untukmu :
         surat ini mengenai kota itu
aku ingin menceritakaanya padamu:
aku diam-diam nyelinap masuk di bekas kotamu, melirik kenangan yang tertinggal  lalu, aku mendengar tembok dan langit menggemakan namamu.
aku bertanya, di manakah kau sekarang--yang telah membangun kenangan di kota ini.
di lekung ingatan, ia jawab dengan diam.
dan seperti maling yang tertangkap basah,
aku diburu, aku lari dan sembunyi. tapi tiba-tiba saja aku sudah dihabisi massa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI