Sore-sore,
Didepan sebuah istana, sang raja tengah berdiri bersiap untuk berangkat.
Dia siap berangkat menuju istana sebrang, istana kekasihnya.
Sementara ajudannya tengah sibuk menyiapkan kereta kudanya…
Tuan !,
Trak..Trek.. Trak..Trek……. Trek,Trek.
Keretamu telah siap tuan.
Mana kusirku?.
Sang kusir sudah berada ditempatnya tuan.
Sang raja lalu tersenyum.
Ajudan yang membantu sang raja adalah ajudan kesayangan dan terpercaya sang raja.
Sebelum berangkat…
Sang raja memandang Ajudannya, lalu ia berkata kepada ajudannya;
Wahai ajudan,
Tahukah kamu apa yang membuat kita berbeda?
Kalau maksud tuan adalah saya dan tuan, ya tentu jauh berbeda.
Saya hanyalah ajudan, dan tuan adalah raja.
Itu sungguh jauh berbeda tuan.
Bukan !!!, kata sang raja sambil tersenyum.
Jangan kamu jelaskan itu kepada saya.
Yang saya maksud adalah cinta.
Rupanya sang raja mengerti perasaan ajudannya.
Bahwa dia ingin ikut bersama rajanya, untuk menemui wanita idamannya yang berada disebrang,
Di istana kekasih sang raja.
Tuan mengerti, bolehkah saya ikut bersama tuan?
Apa alasan saya untuk mengajakmu?
Si ajudan lalu terdiam…
Maaf atas kelancangan saya tuan.