Terima Kasih Atas Sekotak Nasimu
Empat tahun kiranya saya pernah bekerja di salah satu perusahaan provider swasta dikota jakarta barat , dalam waktu itu pula saya mengendarai roda dua untuk berangkat kerja , dalam kurun waktu tersebut juga saya menempuh perjalanan bekasi daan mogot , demi mencari rupiah dan kehidupan lain tentunya , semua rela dilakukan yang terpenting ikhlas menjalaninya.
Sebenarnya yang ingin aku ceritakan bukanlah tentang pekerjaan saya, namun kasih sayang ibu saya yang selalu menyiapkan menu makan siang untukku setiap harinya , entah mengapa sampai saat ini aku lebih memilih membawa bekal makan siang sendiri daripada harus keluar dan antri membeli makan siang di jam istirahat kantor , menu makan siang yang ibuku siapkan cukup sederhana , nasi putih telur dadar dan sayur buncis atau sayur lainnya , atau bahkan hanya nasi putih dan telur dadar dan saus sachet saja , di jam makan siang bersama rekan kerja menu makan siangku termasuk menu makan siang yang sangat sederhana, bahkan sampai temanku bisa menebak yang aku bawa pasti nasi putih dan telur dadar , atau bahkan temanku pasti mencariku hanya untuk meminta saus sachet , haha itulah menu sehatku.
Aku tidak pernah meminta ibu untuk menyiapkan makan siangku , itulah naluri seorang ibu , kadang aku ingin bertanya pada setiap orang “apakah kalian juga seperti ini “, ketika ibu sudah terbangun dipagi hari kemudian melakukan sembahyang subuh dan menyiapkan makanan untukmu , apakah kamu sanggup mengatakan “aku beli makan siang dikantor saja bu”.
Ada perasaan ingin mengucapkan langsung rasa terima kasih ini kepada ibuku , namun beliau tidak memerlukan itu .
Terima kasih Bu atas sekotak Nasimu , Aku berjani bu jika aku berhasil nanti hal pertama yang harus aku ceritakan kepada istri dan anakku nanti adalah sekotak nasimu. Sekotak nasimu yang membuat aku masih mau berjuang untuk meraih masa depanku , sekotak nasimu yang membuat aku tetap bersabar untuk menjalani hidup ini.
[caption caption="ILUSTRASI"]
“Sekali lagi , Terima kasih atas sekotak nasimu”