Mohon tunggu...
Sintia Permata Sari
Sintia Permata Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Manajemen Universitas Nusa Putra

Masih perlu banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menyambut Tahun 2021, Yuk Milenial Mulai Berinvestasi

28 Desember 2020   23:27 Diperbarui: 28 Desember 2020   23:57 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: https://www.freepik.com/premium-photo/business-team-working-together_5284745.htm#page=1&query=stock&position=38

Penyebaran virus covid-19 telah memberikan dampak yang besar terhadap dunia khususnya di bidang kesehatan dan ekonomi. perekonomian negara merosot, perusahaan-perusahaan gulung tikar, sehingga mengakibatkan PHK masal terhadap para pegawai/pekerja, padahal banyak sekali yang hanya mengandalkan pendapatan tersebut untuk menghidupi keluarganya. Pada masa krisis itulah pendapatan sampingan dan tabungan akan sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup ataupun untuk memulai usaha, karena pasti akan sulit untuk mendapat pekerjaan kembali. 

Generasi Milenial terkenal konsumtif. kemudahan akses dan informasi disegala aspek inilah penyebab dari munculnya perilaku tersebut, terlebih lagi karena diberlakukannya aktivitas didalam rumah akibat pandemi ini menyebabkan tingkat konsumsi meningkat. menurut Survei Price Waterhouse Cooper (PwC) sebesar 33% dari generasi milenial akan melakukan konsumsi lebih banyak di era pandemi. Kamis, (13/08/2020)

Konsumsi memang meningkat tetapi hikmahnya generasi milenial mulai melek finansial. banyak yang mulai belajar mengatur keuangan dan mengenal investasi, terbatasnya aktivitas sosial sehingga milenial banyak mengakses informasi - informasi diwaktu luangnya. Head of Marketing & Retail PT Indo Premier Sekuritas Paramita Sari mengatakan, minat milenial melakukan investasi meningkat 2 kali lipat.

"Angkanya mencapai level 6.000, frekuensi perdagangan bursa efek Indonesia dan value-nya juga meningkat yang didominasi oleh investor ritel," ucap Paramita.

hal ini diperkuat berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor sudah mencapai 1.503.682 akun meningkat sebanyak 417.366 single investor identification (SID) baru atau naik 28 persen sepanjang 2020. artinya investor saham tumbuh tumbuh 36,13% dari tahun 2019.

lonjakan transaksi yang terjadi dipasar saham Indonesia ini diperkirakan akan terus berlanjut, pemerintah  menargetkan pertumbuhan investor untuk tahun depan sekitar 22 persen bahkan dapat lebih tinggi dari dari target jika melihat dari kebiasaan masyarakat pascapandemi.

Instrumen Investasi Apa Yang Cocok Untuk Milenial?

Kaum milenial memiliki perbedaan karakteristik dengan investor pada umumnya, terutama dalam  kapasitas permodalan dan platform untuk melakukan investasi. jika masih pemula disarankan untuk milenial adalah memilih jenis instumen investasi yang stabil dan memiliki resiko rendah seperti emas, reksadana dan Peer to Peer (P2P) Lending . 

Tetapi Jika sudah memiliki pemahaman dan terjun kedalam investasi milenial dapat memilih instumen investasi lain, profil risiko dapat menentukan kecocokan serta kemampuan investor untuk memilih investasi yang sesuai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun