Hari Minggu oleh umat Nasrani di Papua disebut sebagai Hari Tuhan. Umat mengkhususkan hari itu untuk beribadah di Gereja. Ini juga berlaku diTimika.
Tetapi hari Minggu kemarin, 13 Juni 2010, kembali terjadi konflik antarwarga di Kwamki Lama yang membuat seorang terluka tertusuk anak panah. Ini masih buntut peristiwa masalah perselingkuhan antara Kampung Bawah dan Kampung Atas yang terjadi tahun lalu. Mereka kemudian memilih penyelesaian secara adat. Yaitu perang. Masalah belum selesai jika jumlah korban belum sama. Masalah juga belum dinyatakan pungkas kalau belum dilakukan bakar batu atau barapen dengan menumbangkan puluhan ekor babi dan dimakan bersama-sama.
Menurut tradisi atau kebiasaan, perang dimulai pagi lalu siang berhenti untuk istirahat makan siang. Beberapa saat kemudian, perang yang menggunakan busur panah dan jubi (tombak) itu kembali dilanjutkan hingga petang.
Tak pernah terjadi (CMIIW), perang di Hari Minggu. Di hari libur itu, mereka biasanya juga menghentikan perang untuk beribadah di gereja masing-masing. Ini sudah seperti bagian dari adat/tradisi mereka. etapi kok hari Minggu kemarin, Kwamki tetap perang. Ini sudah di luar tradisi/kebiasaan. Apa yang terjadi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H