PENDAHULUAN
Oseanografi adalah gabungan kata yang berasal dari bahasa Yunani () yang berarti "samudra" dan () yang artinya "menulis".Oseanografi atau biasa kita sebut sebagai ilmu kelautan mempelajari fenomena yang ada di lautan ataupun masalah-masalah  yang terjadi di Samudra.Oseanografi merupakan cabang ilmu yang berasal dari ilmu Geofisika yang diterapkan dari geologi kelautan.Wikipedia(2023) Ilmu ini memiliki beberapa topik pembelajaran seperti organisme laut, dinamika ekosistem, dinamika cairan geofisika, geologi dasar laut, kondisi batimetri, dan arus berbagai zat kimia dan fisika di dalam lautan dan perbatasannya.
Dari beberapa topik yang disebutkan di atas, masih ada lagi bagian-bagian didalam topik tersebut untuk mempermudah pembelajaran berlangsung.Ilmu oseanografi ini penting kita pelajari,melihat dari permukaan bumi yang kebanyakan diisi oleh lautan.Sekitar 361,1 juta kilometer persegi(km2) atau 71% permukaan bumi terisi oleh lautan.Tidak hanya itu,ait laut mengandung paling banyak adalah zat garam seperti klorida(55%), natrium(31%), sulfur(8%), magnesium(4%), kalsium(1%), potassium(1%) dan zat-zat sisa lainnya hanya kurang dari 1% yang terdiri dari bikarbonat, bromide, asam borak, strontium, dan florida.
Pengaruh antara interaksi atmosfer dan lautan juga mempengaruhi pola iklim global.Peristiwa ini bisa menyebabkan baik buruknya sumber daya alam yang ada.Selain itu,hubungan interaksi antara atmosfer dan lautan juga bisa mempersulit membuat perkiraan cuaca dan iklim.Pertiwa seperti pasang surut, arus, dan transport massa adalah hal yang melibatkan interaksi antara atmosfer dan lautan.Dari fenomena-fenomena tersebut kita tahu bahwa interaksi antmosfer dan lautan sangatlah penting pagi kelangsungan hidup makhluk yang ada di lautan maupun di darat.
 Dari yang sudah dijelaskan secara singkat,kejadian antara hubungan atmosfer dan lautan masuk kedalam cabang ilmu pembelajaran osenanografi kimia.Ada empat cabang ilmu oseanografi yang difokuskan lagi untuk pemperdalam pemahaman pembelajaran.Empat cabang tersebut adalah osenanografi fisis, osenanogfrafi kimia, ekologi laut, dan geologi laut.Keempat cabang tersebut memiliki pembelajaran yang berbeda-beda namun masih satu garis lurus yang membahas tentang fenomena yang ada di lautan dan empat cabang ini saling berhubungan antara satu sama lain.
Oseanografi fisis adalah cabang ilmu oseanografi yang mempelajari dibidang pengamatan terhadap output model numerik kompleks yang berfungsi untuk menggambarkan mekanisme fluida secara kuantitatif.Para membaca diharapkan bisa paham dan mengerti pergerakan fluida setelah mempelajari osenanografi fisis ini.Kemudian ada oseanografi kimia.cabang ilmu oseanografi ini mempelajari tentang sifat-sifat zat yang ada di lautan.hampir seluruh zat yang ada di table periodic,semua terdapat di dalam air laut.
Setelah itu ada ekologi laut,cabang ilmu yang mempelajari komponen biotik dan abiotic yang saling berinteraksi.Dengan adanya interaksi yang menyebabkan terjadinya ekosistem bawah laut,menyebabkan kehidupan didalam laut sangatlah beragam.Selain ekosistem laut terdapat ekosistem pantai, ekosistem terumbukarang, ekosistem estuaria, dan ekosistem padang lamun.Terakhir ada cabang ilmu oseanografi yaitu geologi laut.ilmu mempelajari struktur, komposisi, dan proses pembentukan dasar laut.Geologi laut ini berhubungan sangat erat dengan oseanografi fisis karena melibatkan pengamatan dan menganalisis parameter suatu objek.
Oseanografi Kimia
   Unsur kimia yang terdapat di dalam laut mengalami berbagai siklus yang melibatkan berbagai makhluk hidup maupun benda mati yang ada di dalam laut seperti terumbu karang, hewan, sedimen,magma, gunung berapi, dan masih banyak lagi.Unsur-unsur yang bermanfaat diserap oleh fitoplankton yang ada di permukaan laut.Fitoplankton ini menyerap unsur-unsur seperti Fe, Mn, dan Mo.Fitoplankton ini merupakan produsen pertama dalam rantai makan di permukaan laut.
Fitoplankton akan dimakan oleh zooplankton, zooplankton akan dimakan oleh ikan kecil, ikan kecil akan dimakan oleh ikan besar, dan seterusnya.Siklus ini akan selalu berulang dengan skala waktu yang Panjang.Makhluk hidup yang mati di dalam laut akan mengalami penguraian oleh air laut yang menyebabkan air laut menjadi asin.Ilmu ini juga bermanfaat untuk kita mempelajari pembentukan bumi dan bagaimana kondisi bumi pada masa lalu melalui ilmu paleooseanografi.
Perlu kita ketahui bahwa terumbu karang merupakan salah satu ekosistem dengan keberagaman, kompleksitas, dan produktivitas tinggu di muka bumi dan menjadikan tempat pembenuhan, pembesaran, dan tempat untuk mecari makan biota-biota laut.Pada 2015 ada reset yang menyatakan kondisi terumbu karang di Indonesia.Ada 5% dengan kondisi sangat baik, 27,02% kondisi baik, 37,97% kondisi sedang, dan 30,02% dengan keadaan kondisi buruk.Kondisi yang buruk ini diakibatkan adanya perubahan kondisi oseanografi baik secara alamiah mautpun antropogenik.