Mohon tunggu...
Ichsan Nur Ramadhan
Ichsan Nur Ramadhan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurnalistik, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya merupakan mahasiswa semester 1 prodi Jurnalistik di UIN Jakarta, saya mencoba untuk menjadi blogger or penulis konten. dan Kompasiana inilah yang saya pilih untuk pertama kali menyampaikan konten saya.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Lakukan Kampanye One Love, Timnas Jerman dan Denmark Gugur di Fase Grup World Cup 2022

4 Desember 2022   10:23 Diperbarui: 4 Desember 2022   10:34 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Timnas Jerman protes atas larangan ban kapten One Love oleh FIFA | Sumber: AP Photo/Ricardo Mazalan, Viva.com


Seperti yang kita ketahui, World Cup 2022 diselenggarakan di negara Qatar yang identitasnya adalah negara Islam. Qatar terpilih menjadi tuan rumah pada tahun 2010. World cup edisi 2022 ini, dinobatkan menjadi piala dunia termahal. 

Pasalnya tuan rumah menghabiskan dana setidaknya sebanyak USD 229 miliar atau Rp 3.598,96 Triliun, dana tersebut digunakan untuk pembiayaan stadion, transportasi, serta akomodasi untuk para supporter. 

Sebagai negara Islam, Qatar memberlakukan beberapa aturan khusus untuk supporter antara lain : dilarang meminum alkohol di dalam stadion, dilarang membawa atribut simbol LGBT (bendera pelangi atau ban kapten pelangi), dan tidak diperbolehkannya menginap dengan lawan jenis yang belum menikah.

Terkhusus untuk pelarangan membawa atribut simbol LGBT, banyak pihak yang menentangnya, antaralain timnas Inggris, Jerman, Denmark dan berbagai negara lainnya. 

Mereka beralasan bahwa mereka bebas bersuara dan bebas untuk mengkampanyekan-nya. Bahkan mengancam untuk keluar dari FIFA. Jumat (02/12) timnas Jerman dan Denmark dipastikan tidak lolos ke putaran selanjutnya karena hanya finish di peringkat 3 dan 4. 

Warga net berspekulasi bahwa inilah 'karma' yang diterima mereka karena mengkampanyekan One Love atau mendukung LGBT. Timnas Jerman hanya memperoleh 4 poin dan finish diperingkat 3 dengan sekali kalah, sekali imbang, dan sekali menang. 

Terkejutnya, Jerman kalah saat melawan Jepang yang notaben nya bukan tim unggulan. Walaupun meraih kemenangan atas Costarica, Jerman tetap tidak lolos karena kalah selisih gol dengan Spanyol. Timnas Denmark pun tidak bisa berbuat banyak, mereka hanya mendapatkan 1 poin dan menjadi jurukunci di grup D.

Eden Hazard berpendapat bahwa mereka harus fokus untuk pertandingan, bukan fokus berkampanye. Banyak supporter yang resah karena tidak diperbolehkan membawa alkohol ke dalam stadion. FIFA berkomentar bahwa 3 jam di dalam stadion tidak akan membuat mereka tewas karena tidak minum alkohol. FIFA juga berkomentar, seluruh orang harus menghargai aturan yang dibuat tuan rumah termasuk tidak berkampanye One Love.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun